REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Empat orang tewas akibat ledakan granat saat instruktur dari brimob Polda Sulawesi Tenggara memberikan materi bahan peledak ke satpam di Universitas Halu Oleo (UHO), Kota Kendari, Selasa (29/3) sekitar pukul 15.30 WITA. Empat korban tewas terdiri dari satu anggota polri dan tiga satpam.
Kapolri Jenderal Badrodin Haiti mengatakan, saat ini sedang proses penelitian. Karena itu, belum mendapatkan laporan siapa yang salah dalam kasus ini.
"Anggota Propam sedang kesana. Saya belum dapat hasilnya," ujarnya saat dihubungi, Selasa (29/3).
Saat ditanya terkait prosedur pemakian granat saat pelatihan, menurut Badrodin tergantung materinya. Apakah harus menggunakan granat aktif atau tidak.
Sebelumnya, Kapolda Sulawesi Tenggara, Brigjen Agung Sabar Santoso membenarkan kejadian tersebut. Ledakan tersebut merupakan granat pemateri dari Gegana Polda Sulawesi Tenggara.
"Betul ada ledakan granat," katanya saat dihubungi.
Agung menjelaskan, saat itu, sedang ada pelatihan Satpam di Universitas UHO yang sudah berlangsung selama 10 hari. Dalam kegiatan tersebut terdapat materi pengenalan bahan peledak yang diisi oleh tim gegana brimob Polda Sulawesi Tenggara.