REPUBLIKA.CO.ID, PALEMBANG -- Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) Komjen Budi Waseso mengatakan ganja sintetik sudah beredar hampir di seluruh perguruan tinggi di Jakarta.
"Ganja sintentik ini impor dari Tiongkok dan Taiwan yang sudah beredar luas di kalangan mahasiswa Jakarta dengan nama tembakau gorilla," katanya di Palembang, Selasa (29/3).
Pria yang akrab disapa Buwas itu mengatakan bahwa barang terlarang ini dijual per paket hanya Rp25 ribu dan bisa digunakan secara bersama-sama oleh 10 orang.
"Konon jika dipakai, rasanya 10 kali lebih hebat dari ganja asli tanaman," ujarnya.
Ia mengemukakan bahwa lahirnya produk baru ini membuat ancaman narkoba bagi bangsa ini semakin berlipat-lipat. Berdasarkan hasil penelusuran BNN, saat ini terdapat 541 produk narkoba baru yang beredar di dunia dan sebanyak 41 jenis sudah dipastikan masuk ke Indonesia.
"Sayangnya baru 18 jenis yang sudah dikontruksi dalam hukum. Jadi memang suatu pekerjaan berat memberantas narkoba ini karena dari sisi penawaran dan permintaan terbilang sama kuat," jelasnya.
Untuk itu, mantan Kapolda Gorontalo ini mengatakan bahwa tak ada cara lain selain memeranginya secara bersama-sama dengan cara saling bersinergi, mulai dari diri sendiri, keluarga, masyarakat, hingga negara.
"Inilah sebenar-benarnya perang modern, perang tanpa senjata tapi mampu membinasakan generasi sebuah bangsa," jelasnya.
Berdasarkan data BNN, terdapat sekitar 5 juta orang menjadi pengguna narkoba aktif di Tanah Air dengan korban meninggal 40-50 orang setiap hari.