REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Majelis Ulama Indonesia (MUI) ikut menyayangkan rombongan jurnalis Indonesia yang memenuhi undangan Pemerintah Israel. Sikap Israel yang mengundang jurnalis Indonesia ini dianggap MUI ingin menguji solidaritas bangsa Indonesia melawan Israel.
Ketua MUI Bidang Luar Negeri, KH. Muhyiddin Junaidi mengatakan media Israel dengan sengaja mem-blow up kunjungan jurnalis Indonesia ini kepada publik dunia. Israel ingin merayu Indonesia dengan berbagai cara canggihnya.
"Sekaligus test the water, apakah Indonesia akan tetap solid dengan keputusan OKI melalui embargo kepada Israel," kata dia kepada Republika.co.id, Selasa (29/3).
Israel menyadari kebijakan embargo ini bisa tidak efektif sama sekali bila tidak didukung komitmen bersama antara rakyat dan Pemerintah Indonesia. Karena Israel mengakui banyak perusahaan besar milik warga Yahudi yang beroperasi di Indonesia.
Sedangkan Israel memahami negara Arab tidak bisa berbuat apa-apa. Karena hampir sebagian besar negara-negara Arab memiliki keterikatan kuat baik secara hubungan diplomatis atau finansial dengan Israel.
Sebelumnya, pada Senin (28/3), PM Netanyahu menerima lima jurnalis senior dari media nasional di Indonesia yang berkunjung atas undangan Kementerian Luar Negeri Israel. Dalam pertemuan tersebut PM Netanyahu berharap kunjungan jurnalis Indonesia tersebut dapat membantu dalam mengubah hubungan Indonesia dan Israel.