Rabu 30 Mar 2016 07:39 WIB

PBB Selidiki Kasus Pelecehan Seksual di Afrika Tengah

Rep: Reja Irfa Widodo/ Red: Karta Raharja Ucu
pelecehan seksual (ilustrasi)
pelecehan seksual (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK -- PBB akan mengirimkan tim investigasi ke Republik Afrika Tengah, Afrika. Tim investigasi ini akan menyelidiki dugaan pelecehan seksual yang justru dilakukan Pasukan Perdamaian PBB terhadap warga lokal.

Berdasarkan keterangan Juru Bicara PBB, Stephane Dujarric, pada pekan lalu, Misi Perdamaian PBB di Republik Afrika Tengah (Minusca) menerima laporan terbaru terkait adanya dugaan pelecehan seksual, yang terjadi antara 2014 dan 2015. Pelecehan seksual diduga terjadi di sekitar prefecture Kemo, Republik Afrika Tengah.

Bahkan, salah satu dari laporan pelecehan seksual dan kekerasan itu terdapat upaya pemerkosaan yang dilakukan terhadap remaja putri berusia 14 tahun. Pelecehan seksual itu diduga dilakukan kontingen misi perdamaian PBB asal Burundi.

''Tuduhan itu termasuk dengan pemerkosaan terhadap remaja 14 tahun. Hal ini pertama kali dilaporkan oleh UNICEF pada pekan lalu,'' ujar Dujarric saat Press Briefing seperti dikutip Russia Today, Rabu (30/3).

Tidak hanya itu, Dujarric juga menyebut ada kasus pelecehan seksual yang dilakukan kontingen misi perdamaian PBB dari militer Maroko. Kasus tersebut terjadi pada tahun ini. Alhasil, sepanjang 2016, PBB telah menerima 25 kasus pengaduan pelecehan seksual di Republik Afrika Tengah.

Nantinya, tim investigasi itu akan dipimpin langsung oleh Sekretaris Jenderal Utusan Khusus PBB untuk Republik Afrika Tengah. Rencananya, tim investigasi ini akan mengunjungi prefecture Kemo untuk mengumpulkan informasi serta berkoordinasi dengan komunitas dan pihak otoritas setempat.

''Tujuan dari misi ini adalah untuk meyakinkan, korban mendapatkan pendampingan yang layak. Selain itu semua aduan yang masuk akan di cross check dengan informasi yang didapat di lapangan, sehingga semua pelaku akan mendapatkan sanksi yang sesuai. Tim ini akan mengumpulkan semua informasi dan bukti yang tersedia,'' tutur Dujarric.

Pada tahun lalu, PBB menerima sekitar 99 pengaduan dugaan kekerasan dan pelecehan seksual yang dilakukan oleh staff PBB. Dari jumlah ini, 69 di antarnya merupakan kasus dugaan pelecehan seksual yang melibatkan kontingen pasukan perdamaian di 10 misi perdamaian PBB.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement