Rabu 30 Mar 2016 07:55 WIB

‎DPR Ngoyo Ingin Bangun Perpustakaan Terbesar se-Asia Tenggara

Rep: Qommarria Rostanti/ Red: Karta Raharja Ucu
Sejumlah Angota Dewan mengikuti Rapat Paripurna DPR ke-35 di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Rabu (1/7).  (Republika/Rakhmawaty La'lang)
Foto: Republika/Rakhmawaty La'lang
Sejumlah Angota Dewan mengikuti Rapat Paripurna DPR ke-35 di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Rabu (1/7). (Republika/Rakhmawaty La'lang)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Majelis Pimpinan Nasional (MPN) Himpunan Masyarakat Peduli Indonesia (HMPI) mengkritik sikap ngoyo pimpinan DPR yang hendak membangun gedung perpustakaan terbesar se-Asia Tenggara. DPR pun dinilai bebal.

"Kami melihat sktruktur berpikir DPR lucu. Harusnya mengebut rancangan undang-undang (RUU) yang urgent segera disahkan seperti RUU Pemilu dan memperkuat urusan legislasi. Jangan ngoyo, " ujar Sekjen MPN HMPI Tri Joko Susilo dalam siaran persnya, semalam.

Menurut Tri, keinginan kuat DPR membangun perpustakaan terbesar se-Asia adalah proyek 'frustasi' lantaran tidak signifikannya pimpinan DPR dalam urusan legislasi selama ini, apalagi menyangkut UU yang mendesak masyarakat. "Saya kira kalau telinga pimpinan DPR tidak mendengar jeritan rakyat, ini menjadi pelajaran dan catatan bagi masyarakat untuk mengevaluasi kinerja mereka di Pemilu mendatang," kata dia.

Seperti diberitakan sebelumnya, pimpinan DPR berencana membangun  perpustakaan terbesar se-Asia Tenggara. Ketua DPR Ade Komaruddin baru akan membicarakan usul ini dengan Badan Urusan Rumah Tangga (BURT) dan fraksi fraksi setelah reses.