REPUBLIKA.CO.ID, LEIRIA -- Pelatih timnas Belgia Marc Wilmots menilai emosi dan kondisi mental para pemain bukan menjadi faktor kekalahan Belgia dalam laga ujicoba jelang Piala Eropa 2016. De Rode Duivels dikalahkan Portugal 1-2 di Leiria, Portugal, Rabu (30/3) dini hari WIB.
Laga ini awalnya direncanakan di Brussels. Namun peristiwa pemboman di kota itu membuat pertandingan dipindahkan ke Kota Leiria, Portugal.
Sebelum pertandingan dimulai, seisi stadion sejenak mengheningkan cipta untuk menghormati tragedi Brussel. Sementara itu, para pemain juga mengenakan baju pemanasan bertuliskan pesan "Mengenang seluruh korban Brussel, 22.03.2016."
Meski sejenak mengenang tragedi yang telah menewaskan lebih dari 30 nyawa tersebut, namun Wilmots menilai kondisi mental setiap pemain tidak seharusnya menjadi faktor yang mempengaruhi kinerja timnya.
"Saya tidak berada dalam pikiran pemain, tapi saya tidak berpikir konteks emosional menentukan awal permainan kami yang buruk. Ketika permainan dimulai, himne dan mengheningkan cipta satu menit sudah di belakang kami," ," kata Wilmots kepada l'Equipe, dilansir dari Four Four Two, Rabu (30/3).
Pelatih berusia 47 tahun ini mengatakan, masalah yang ada pada timnya lebih pada faktor pertahanan. Ia lantas menyalahkan upaya defensif secara kolektif yang menjadi faktor buruknya penampilan Iblis Merah.
"Masalahnya bukan hanya pemain bertahan kita. Ketika kami membiarkan pemain lawan dengan kualitas teknis berlari di tengah, kami tidak bisa bertahan dengan benar," jelasnya.
Menurutnya, tim asuhannya sudah bertahan dan menyerang secara bersama-sama. Namun penampilan mereka, terutama pada babak pertama, dinilainya masih kurang maksimal.