REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Polda Sulawesi Tenggara (Sultra) mengatakan ledakan granat saat pelatihan bahan peledak (handak) di lingkungan Universitas Halu Oleo, Kendari, pada Selasa (29/3) kemarin, murni kecelakaan.
"Tiba-tiba granat (peledak pabrikan) jatuh dan kemudian meledak, itu murni kecelakaan," kata Kapolda Sultra Brigjen Agung Sabar Santoso kepada Republika.co.id, Rabu (30/3).
Agung mengungkapkan, pelatihan tesebut diperuntukkan bagi latihan dasar satuan pengamanan (satpam) kampus selama 20 hari. Di dalamnya dimasukkan materi pengenalan handak, yang instruktur pelatihan berasal dari tim gegana Brimob Polda Sultra. Instruktur membawa beberapa jenis handak mulai dari peledak pabrikan, rakitan dan peledak palsu.
"Memang seperti itu yg selalu dilakukan oleh instruktur," ujarnya.
Namun kecelakaan terjadi, karena tiba-tiba handak itu jatuh dan meledak. Ia mengatakan Polda Sultra masih melakukan investigasi terkait ledakan ini, namun pihaknya tetap lakukan penyelidikan baik oleh Reskrim maupun Propam Polda Sultra.
Sebelumnya ledakan handak terjadi di Unhalu, kota Kendari, Sultra Selasa kemarin pukul 15.30 WITA. Polda Sultra memastikan ledakan terjadi akibat granat meledak yang digunakan untuk pelatihan satpam pengenalan handak, bukan karena serangan teroris.
Akibat ledakan tersebut, empat orang meninggal yang terdiri atas satu anggota Polri dan tiga satpam. Sedangkan, delapan orang mengalami luka-luka.