REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Umum Komunitas Tahajud Berantai (Kutub) Suhito mengungkapkan, komunitasnya sudah memiliki anggota 14 ribu orang. Selain mengerjakan tahajud secara personal, para anggota Kutub di daerah juga diajak untuk mengerjakan shalat tahajud secara berjamaah yang dikemas dalam acara mabit.
Suhito mencontohkan kegiatan di Kutub Tangerang. Pada Februari lalu, Kutub baru saja mengadakan qiyamul lail berjamaah di masjid Raya Tangerang dan dihadiri oleh hampir 1000 orang.
Di samping memperkuat ibadah secara personal, Kutub tidak lupa untuk memperkuat hubungan ukhuwah dengan sesama Muslim seperti melakukan syiar pendidikan dan sosial kemanusiaan. Dibidang pendidikan, Kutub di daerah rutin menggelar kegiatan majelis taklim serta membagikan atikel-artikel motivasi dan inspriratif kepada para anggotanya setiap malam.
Di bidang sosial, Kutub ikut serta berkontribusi memberikan bantuan kepada korban bencana alam. Suhito menargetkan tahun ini Kutub dapat menghimpun 100 ribu orang anggota dengan program yang dicanangkan untuk setiap anggotanya ‘One Member Get Ten’.
Secara kuantitas, Kutub bisa berkontribusi dengan lebih besar lagi untuk umat. “Member yang saat ini hanya 14 ribu, tidak sebanding dengan jumlah orang Islam Indonesia yang mencapai 207 juta sehingga perlu kesadaran dari para anggota untuk mengajak yang lain,” kata Suhito.
Dengan semakin berkembangnya Kutub, Suhito berharap semakin ramai pula jamaah shalat subuh di masjid karena amalan shalat tahajud sangat dekat waktunya dengan shalat subuh. “Dengan demikian kebangkitan umat Islam pun akan semakin cepat terwujud karena salah satu ciri kebangkitan umat Islam dilihat ketika jamaah shalat subuhnya ramai,” kata Suhito.