Rabu 30 Mar 2016 19:20 WIB

Kota Makassar Sulap Lokasi Prostitusi Jadi Wisata Kuliner

Wali Kota Makassar Moh Ramdhan Pomanto.
Foto: Antara
Wali Kota Makassar Moh Ramdhan Pomanto.

REPUBLIKA.CO.ID, MAKASSAR -- Pemerintah kota Makassar berencana mengubah citra kawasan Nusantara, kota Makassar, yang kerap diidentikkan dengan lokasi prostitusi, menjadi kawasan kuliner warga. Wali kota Makassar Moh Ramdhan 'Danny' Pomanto dan pengusaha hiburan sepakat mengubah kawasan Nusatara menjadi lebih baik.

Pada pertemuan yang dilakukan dengan sejumlah pihak terkait, Rabu (30/3), Danny menjelaskan kepada pengusaha hiburan konsep penataan yang akan dilakukan di tempat itu. "Segala bentuk prostitusi harus ditiadakan. Kita akan menggelar Festival and Forum dan jalan Nusantara inilah yang akan menjadi contoh kawasan kuliner kota ini," kata dia, Rabu (30/3).

Untuk itu, lanjutnya, sepanjang kawasan yang berhadapan langsung dengan pelabuhan Soekarno-Hatta ini akan di bangun koridor pejalan kaki dengan model pedestrian yang lebar. Agar pengunjung bisa nyaman menikmati aneka kuliner seperti kopi, coto, dan makanan lainnya, maka pedestrian ini akan diberi atap kanopi serta di tanami pepohonan sebagai pelindung cahaya matahari di waktu siang.

Selain itu, kawasan ini akan diberi penerangan yang memadai, Danny pun meminta setiap tempat usaha tidak memiliki sekat-sekat ruangan. Pengusaha hiburan sepakat bahkan mendukung poin-poin yang disampaikan tersebut. Hal ini akan dituangkan secara tertulis dalam sebuah MoU antara pemerintah dan pengusaha.

Ketua Assosiasi Hiburan Malam Zulkarnaen Ali Naru membenarkan adanya kesepakatan ini. "Ini merupakan pertemuan yang ke sembilan dan tadi pengusaha kembali dipertemukan dengan wali kota. Pada dasarnya 100 persen kami sudah sepakat, tinggal selanjutnya kami aka  deklarasi dan penandatanganan MoU," ucapnya.

Jumlah THM dikawasan ini sebanyak 38. Menurut Zul, semuanya telah bersepakat untuk melakukan pembenahan sebagaimana waktu yang disepakati dengan wali kota pada bulan Ramadhan ini.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement