REPUBLIKA.CO.ID, TEMANGGUNG -- Balai Bahasa Jawa Tengah selama tiga hari, tanggal 28 hingga 30 Maret 2016, menggelar kegiatan bengkel sastra bagi guru bahasa Indonesia SMP dan MTs di Kabupaten Temanggung.
Koordinator Pembinaan Bahasa Balai Bahasa Jawa Tengah Agus Sudono di Temanggung, Rabu (30/3), mengatakan kegiatan yang berlangsung di aula SMPN 2 Temanggung ini diikuti 60 guru.
Menurut dia, Balai Bahasa terus berupaya memberikan pelatihan kepada para guru bahasa Indonesia yang ada di Jawa Tengah. Sebelum di Temanggung, pihaknya menggelar kegiatan serupa di Klaten, Kendal, dan kota lainya.
"Selama tiga hari para guru bahasa Indonesia di Temanggung digembleng para sastrawan ternama yang telah melahirkan sejumlah karya sastra, baik buku sastra, puisi, cerpen maupun novel," katanya.
Narasumber tersebut, antara lain Budi Maryono sastrawan Semarang, Soekoso DM (Purworejo), dan Titi Roso Sarkoro (Temanggung). Budi Maryono menuturkan untuk menghasilkan sebuah karya sastra harus banyak membaca.
"Membaca apa saja, mulai buku bacaan umum, buku-buku sastra, koran, majalah, blog, dan sebagainya. Semuanya bisa menjadi sumber referensi," katanya.
Sastrawan yang telah menelurkan puluhan buku sastra ini mengatakan ide dalam menulis karya sastra bisa muncul dari mana saja. Bisa dari pengalaman pribadi dan dari orang lain.
"Tayangan televisi, film, pertunjukan musik dan teater bisa menjadi bahan untuk melahirkan karya sastra," katanya.