REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat telah membentuk Tim Audit Teknis yang bertugas melakukan audit pada bangunan di Pusat Pendidikan, Pelatihan dan Sekolah Olahraga Nasional di Hambalang, Jawa Barat. Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono mengatakan, berdasarkan hasil audit Tim Teknis, ditemukan bahwa tanah di Hambalang mengalami pergeseran 8 milimeter per tahun.
"Pergerakan tanahnya 8 milimeter pertahun, artinya sangat lambat," kata Basuki usai mengikuti rapat terbatas di Kantor Presiden, Rabu (30/3).
(Baca juga: Jokowi Tekankan Proyek Hambalang Perlu Diselamatkan)
Kesimpulan tersebut didapatkan Tim Teknis setelah melakukan pengamatan di Hambalang selama tiga hari pada 23-25 Maret lalu. Tim Teknis sendiri terdiri dari sejumlah ahli dari berbagai displin ilmu, antara lain ahli struktur bangunan, ahli kebencanaan dan ahli geo teknik lingkungan.
Selain menemukan fakta pergeseran tanah, tim juga menemukan bahwa tidak ada retakan berarti pada struktur bangunan. "Adanya retak rambut yang masih dalam kategori normal," kata dia.
Menurut Basuki, temuan-temuan tersebut masih harus didiskusikan oleh tim, paling tidak sampai dua pekan ke depan. Hasil kajian kemudian akan diberikan pada Presiden Jokowi dalam bentuk rekomendasi.