REPUBLIKA.CO.ID, BEKASI -- Wakil Wali Kota Bekasi, Ahmad Syaikhu berkata, sinergitas antara Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Kota Bekasi dan Pemerintah Kota Bekasi diharapkan dapat mendorong laju perekonomian daerah.
"Pemerintah hanya memberikan trigger atau stimulus percepatan pembangunan. Pembangunan domestik regional bruto (PDRB) Kota Bekasi hanya 5,8 persen yang berasal dari APBD, selebihnya dilakukan pihak swasta dan usaha," ujar Syaikhu dalam Musyawarah Kota (Muskot) Kadin Kota Bekasi ke-IV di Hotel Horison Kota Bekasi, Selasa, (29/3).
Melihat kondisi tersebut, Syaikhu menuturkan, keberadaan Kadin di Kota Bekasi mempunyai peran besar. Ia menyampaikan, menurut para pengamat, maksimal upaya yang dapat dilakukan Pemkot dalam mendorong PDRB hanya berkisar 5,8 persen saja.
Selebihnya, kata Syaikhu, upaya meningkatkan pertumbuhan perekonomian dimainkan dunia usaha. Di sinilah, Kadin sangat berperan untuk melakukan multi player efek atau efek pengganda dari kegiatan perekonomian. Dengan optimalisasi peran dunia usaha, diharapkan terjadi lompatan-lompatan dalam roda perekonomian di Kota Bekasi.
Syaikhu menambahkan, adanya sinergitas antara Kadin dengan Pemkot akan berdampak positif untuk mendorong optimalisasi peningkatan ekonomi daerah dan investasi. Muskot Kadin ini sejalan dengan rencana Pemkot Bekasi pada 2017 akan memasuki tahun investasi dan perekonomian daerah.
Wakil Ketua Kadin Provinsi Jawa Barat bidang Organisasi, Rudi Rakian, menyatakan, pengurus Kadin selalu mendukung adanya sinergitas antara pemerintah daerah dengan Kadin. "Peran Kadin dituntut untuk selalu mengembangkan wirausaha lokal agar supaya bisa go nasional dan internasional," ucap Rudi.