Kamis 31 Mar 2016 06:30 WIB

Demokrat: Program Prorakyat Lebih Penting Dibanding Perpustakaan DPR

Rep: Qommarria Rostanti/ Red: Bayu Hermawan
Ketua Fraksi Partai Demokrat Edhie Baskoro Yudhoyono (Ibas) (tengah) saat melakukan silaturahimdengan awak media di kantor Fraksi Partai Demokrat, KOmpleks Parlemen, Jakarta, Rabu (20/1).
Foto: Republika/Rakhmawaty La'lang
Ketua Fraksi Partai Demokrat Edhie Baskoro Yudhoyono (Ibas) (tengah) saat melakukan silaturahimdengan awak media di kantor Fraksi Partai Demokrat, KOmpleks Parlemen, Jakarta, Rabu (20/1).

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Ketua Fraksi Partai Demokrat Edhie Baskoro Yudhoyono (Ibas) mengatakan pembangunan perpustakaan DPR mempunyai tujuan yang baik untuk mencerdaskan bangsa. Namun, pembangunan perpustakaan tersebut sebaiknya tidak mengganggu program prorakyat.

Ibas pun sepakat buku merupakan gudang sejuta ilmu menuju sumber daya manusia (SDM) berkualitas. Hanya saja, perlu dipertimbangkan juga ketersediaan anggaran negara agar tidak membebani pembiayaan sektor lain yang lebih diprioritaskan untuk pembangunan masyarakat.

"Timing (waktu) yang tepat juga diperlukan. Jika sesuai dengan keuangan negara go ahead, tapi jika ada prioritas lain, lebih baik untuk program prorakyat saja," kata anggota Komisi X DPR ini kepada Republika.co.id, Rabu.

Ibas menyebut ide memberikan fasilitas penunjang agar kinerja anggota dewan semakin berkualitas patut diapresiasi. Hanya saja perlu pertimbangan matang dan dukungan semua pihak termasuk harus benar-benar ada unsur urgensinya.