REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Pertahanan Irak Khaled al-Obeidi membantah laporan AS dipimpin tentara asing mengambil bagian dalam serangan militer yang sedang berlangsung. Serangan tersebut bertujuan merebut kembali kota Daesh, Irak Utara Mosul.
“Pasukan asing berada di sini untuk menasihati, tidak berkelahi," kata Obeidi seperti dikutip Albawaba, Rabu (30/3). Obeidi juga mengaskan Irak sama sekali tidak membutuhkan membutuhkan bantuan asing.
Pekan lalu, tentara Irak melancarkan serangan untuk merebut kembali provinsi Nineveh Utara Irak, Mosul. Sejumlah desa di Mosul Selatan dilaporkan sudah kembali ke pangkuan pemerintah Irak.
"Operasi ini mengalami kemajuan seperti yang dijadwalkan,” tutur Obeidi. Dia menambahkan, polisi Irak dan pasukan Peshmerga Kurdi ikut membantu dalam serangan tersebut.
Saat ini 3.780 tentara AS menetap Irak. Mereka mengaku datang hanya untuk latihan dan memberikan dukungan bagi pasukan Irak dalam memerangi ISIS. Tetapi, sejumlah media Amerika melaporkan tentara AS dikirim untuk membantu Irak dalam serangan Mosul.