Kamis 31 Mar 2016 05:41 WIB

Irak Bantah Tentara AS Bantu Perangi ISIS

Tentara Irak di Camp Taji, Baghdad, menunggu kendaraan yang akan mengantar mereka ke Mosul untuk berperang melawan ISIS, 21 Februari 2016
Foto: Reuters/Ahmed Saad
Tentara Irak di Camp Taji, Baghdad, menunggu kendaraan yang akan mengantar mereka ke Mosul untuk berperang melawan ISIS, 21 Februari 2016

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Pertahanan Irak Khaled al-Obeidi membantah laporan AS dipimpin tentara asing mengambil bagian dalam serangan militer yang sedang berlangsung. Serangan tersebut bertujuan merebut kembali kota Daesh, Irak Utara Mosul.

 

“Pasukan asing berada di sini untuk menasihati, tidak berkelahi," kata Obeidi seperti dikutip Albawaba, Rabu (30/3). Obeidi juga mengaskan Irak sama sekali tidak membutuhkan membutuhkan bantuan asing.

 

Pekan lalu, tentara Irak melancarkan serangan untuk merebut kembali provinsi Nineveh Utara Irak, Mosul. Sejumlah desa di Mosul Selatan dilaporkan sudah kembali ke pangkuan pemerintah Irak.

"Operasi ini mengalami kemajuan seperti yang dijadwalkan,” tutur Obeidi. Dia menambahkan, polisi Irak dan pasukan Peshmerga Kurdi ikut membantu dalam serangan tersebut.

 

Saat ini 3.780 tentara AS menetap Irak. Mereka mengaku datang hanya untuk latihan dan memberikan dukungan bagi pasukan Irak dalam memerangi ISIS. Tetapi, sejumlah media Amerika melaporkan tentara AS dikirim untuk membantu Irak dalam serangan Mosul.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement