REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK -- PBB telah melebarkan penyelidikan atas tuduhan eksploitasi seksual dan penyalahgunaan oleh pasukan penjaga perdamaian asing di Republik Afrika Tengah. PBB juga telah memberitahu pihak berwenang di Prancis, Gabon dan Burundi tentang tuntutan tersebut.
Juru bicara PBB Stephane Dujarric mengatakan badan dunia tersebut telah menerima tuduhan pelecehan seksual terhadap penjaga perdamaian PBB dari Maroko dan Burundi di Republik Afrika Tengah (CAR), termasuk yang melibatkan seorang gadis 14 tahun.
Kantor pers PBB mengatakan, tim PBB yang dipimpin misi penjaga perdamaian di CAR atau dikenal sebagai MINUSCA telah melakkan perjalanan ke prefektur Kemo untuk menyelidiki.
"Jumlah pasti dan sifat dari tuduhan-tudahan yang sangat mengganggu ini masih ditetapkan," katanya.
Namun, tim tersebut mengidentifikasi pelaku berasal dari kontingen Burunci dan Gabon. Korban sedang dimintai keterangannya dan akan diberikan bantuan juga dukungan medis dan psikososial. Seorang pejabat senior PBB bertemu dengan Duta Besar Burundi dan selanjutnya menemui perwakilan dari Gabon.
PBB telah berjanji menindaklanjuti tuduhan pelecehan seksual untuk menghindari kesalahan masa lalu. Kepala MINUSCA sebelumnya Babacar Gaye mengundurkan diri Agustus lalu dan sekitar 800 tentara penjaga perdamaian Kongo dipulangkan bulan lalu.
Pada Desember, sebuah panel peninjau independen menuduh PBB dan lembaganya lemah dalam menangani tuduhan pelecehan seksual anak dan pemerkosaan. Tindakan tersebut dilakukan oleh pasukan penjaga perdamaian internasional di CAR pada 2013 dan 2014.
Baca: Korut Siap Gelar Kongres Nuklir