Kamis 31 Mar 2016 12:37 WIB

Perusahaan Logistik Siap Turunkan Ongkos Kirim Barang

Rep: Sapto Andika Candra/ Red: Nidia Zuraya
Pekerja melakukan bongkar muat barang di tempat jasa pengiriman barang di kawasan Tanah Abang, Jakarta.
Foto: Republika/Edwin Dwi Putranto 6
Pekerja melakukan bongkar muat barang di tempat jasa pengiriman barang di kawasan Tanah Abang, Jakarta.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Penurunan harga bahan bakar minyak (BBM) penugasan yakni premium dan solar ikut berdampak pada industri jasa logistik. Asosiasi Logistik Indonesia (ALI) menghitung, penurunan solar sebesar Rp 500 per liter atau nyaris 10 persen dari harga sebelumnya, bisa menekan biaya transportasi minimal lima persen. Artinya, ongkos kirim barang atau biaya jasa logistik bisa ikut turun minimal lima persen dari tarif sebelumnya.

Ketua Umum ALI Zaldi Masita menjelaskan, pihaknya akan menghimbau kepada seluruh pelaku industri jasa logistik untuk mengikuti perhitungan tarif baru sesuai dengan penurunan harga bahan bakar minyak. Harapannya, dengan tarif logistik yang baru maka akan mengurangi beban masyarakat.

"Kita menilai dengan penurunan harga segitu lumayan ya. Apalagi solar hampir 10 persen ya penurunan. Jadi buat kami, dari biaya transportasi akan menurun minimal 5 persen. Kalau bisa subsidi solar hapus saja mumpung harga solar turun," kata Zaldi kepada Republika, Rabu (30/3).

Ia menambahkan, penyesuaian harga BBM setiap tiga bulan dirasakan sudah tepat. Awalnya, lanjutnya, penyesuaian harga BBM dalam tempo yang tidak terlalu jauh dinilai menyulitkan pelaku industri tranportasi dan logistik. Namun hal itu ia nilai tidak memberikan implikasi yang berlebihan untuk saat ini.

Malahan, Zaldi menilai saat ini pihaknya lebih siap untuk mengikuti pola pemerintah.  "Minimal sebulan sekali oke lah. Dengan penurunan harga BBM, dan berdampak pada penurunan tarif logistik, harapannya konsumen bisa meningkat. Namun kami belum bisa perkirakan. Kita lihat beberapa waktu ke depan," katanya

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement