Kamis 31 Mar 2016 14:49 WIB

Pelajar NU Deklarasikan Anti-LGBT

Rep: c25/ Red: Teguh Firmansyah
Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) KH Ma'ruf Amin (kedua kiri) bersama sejumlah pengurus MUI dan perwakilan ormas Islam menunjukkan surat pernyataan sikap mengenai gerakan lesbian, gay, biseksual, dan transgender (LGBT) di kantor MUI, Jakarta, Rabu.
Foto: Antara/Rivan Awal Lingga
Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) KH Ma'ruf Amin (kedua kiri) bersama sejumlah pengurus MUI dan perwakilan ormas Islam menunjukkan surat pernyataan sikap mengenai gerakan lesbian, gay, biseksual, dan transgender (LGBT) di kantor MUI, Jakarta, Rabu.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Perilaku lesbian, gay, biseksual, dan transgender (LGBT) harus dicegah sejak dini. Untuk itu, IPNU (Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama) dan Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama (IPPNU) Blitar menggelar seminar demi membentengi para pelajar.

Seminar bertema "Peran Pelajar dalam Menyikapi LGBT di Era Globalisasi" ini dihelat di Aula Kementerian Agama, Kabupaten Blitar, Rabu (30/3).

Ketua Pimpinan Cabang IPNU Kabupaten Blitar, Choirul Mubtadiin, menganggap LGBT membawa efek buruk, terutama pada pelajar. Ia berharap, seminar ini bisa menjadi sarana untuk membentengi para pelajar dari ancaman LGBT yang bertebaran, terutama di Kabupaten Blitar.

”Akhir-akhir ini, LGBT menjadi isu yang perlu kita perhatikan. Pengaruh LGBT sangat membawa dampak buruk di semua kalangan, terutama para pelajar,” kata Choirul, seperti dilansir dari situs PBNU, Kamis (31/3).

Peserta tampak sangat antusias dalam mengikuti seminar, terlihat dari keaktifan dan interaksi para peserta dengan pemberi materi. Setelah penyampaian materi, seluruh pelajar mendeklarasikan diri menolak perilaku LGBT dan menyosialisasikan dampak buruk LGBT kepada pelajar lain.

Baca juga, Mahfud MD: Ini Empat Pendukung LGBT.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement