REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pernyataan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama yang menyebut alasan penggusuran warga Kampung Luar Batang di Jakarta Utara sebagai upaya untuk meminimalisasi penyebaran penyakit tuberkulosis (TBC) menuai kritik keras dari masyarakat setempat. Mereka menilai, ucapan pria yang akrab disapa Ahok itu mengada-ada.
Warga RT 03, RW 01, Luar Batang, Mustafa M Radja (48 tahun), mengatakan, Ahok berbicara tidak berdasarkan data dan fakta. Dia menuding bahwa mantan bupati Belitung Timur itu telah menyebarkan isu yang menyesatkan.
"Ahok dapat laporan dari mana kalau warga di sini menyebarkan TBC? Jangan asal bicara saja," kata Mustafa kepada Republika.co.id, Kamis (31/3).
Menurut dia, Ahok seakan-akan tengah berusaha menggiring opini bahwa masyarakat Luar Batang selama ini menjadi biang penyebab munculnya permasalahan kesehatan di Kota Jakarta. Padahal, tuduhan itu tidak memiliki dasar yang ilmiah sama sekali dan bisa menjurus pada fitnah.
Pernyataan semacam itu justru menyinggung perasaan warga Luar Batang selaku rakyat yang sudah lama mendiami Ibu Kota. Sebelum membuat kesimpulan, kata Mustafa, Ahok seharusnya turun langsung ke lapangan untuk melihat sendiri realitas di masyarakat Luar Batang.
"Kami tunggu kedatangan Ahok di Luar Batang untuk membuktikan tuduhannya yang mengatakan masyarakat kami sebagai penyebar TBC," ujar Mustafa menantang.
Warga Luar Batang lainnya, H Baharuddin (45), menuturkan, Ahok sepertinya sedang berusaha mencari-cari pembenaran atas rencana penggusuran Luar Batang. Ia menilai, Ahok seolah-olah mau melindungi kesehatan rakyat kecil dengan kebijakan kontroversial tersebut.
Pemprov DKI Jakarta dipastikan menggusur permukiman di sekitar Kampung Luar Batang, Kelurahan/Kecamatan Penjaringan, Jakarta Utara. Ahok berdalih penggusuran itu sebagai upaya untuk meminimalisasi penyebaran TBC dan memperbaiki kualitas hidup masyarakat.