REPUBLIKA.CO.ID, KUALA LUMPUR -- Perdana Menteri Malaysia Najib Razak dikabarkan secara boros menghabiskan uang pada barang-barang mewah di luar negeri, termasuk perhiasan dan pakaian. Dana yang digunakan dikabarkan merupakan dana yang dialihkan dari dana investasi negara.
Dilansir dari Channel News Asia, pengeluaran pribadi Najib di Amerika Serikat, Eropa dan Malaysia adalah lebih dari 15 juta dolar AS selama periode 2011 hingga 2014. Hal tersebut diungkapkan Wall Street Journal (WSJ) pada Kamis (31/3).
Laporan itu menuduh perdana menteri menghabiskan sekitar 14 juta dolar AS untuk satu pakaian mewah Melayu, 775 ribu euro di toko perhiasan di Italia. Istri Najib Rosmah Mansor adalah klien perhiasan di cabang yang berbeda.
Rosmah di Malaysia memiliki reputasi untuk gaya hidup tingkat tinggi. Ia bahkan membuat berita utama atas klaim pengeluaran yang berlebihan.
Laporan tersebut menunjukkan beberpa pengeluaran dengan menggunakan kartu kredit terkait salah satu dari beberapa rekening bank swasta pada skandal korupsi. Najib berada dalam kontroversi setelah adanya aliran daa sebesar kurang lebih 700 juta dolar AS ke rekening bank pribadinya menjelang pemilu 2013.
Jumlah tersebut sejak itu digambarkan sebagai sumbangan politik dari keluarga kerajaan Saudi, Najib pun dianggap tidak berslaah atas setiap perbuatan pidana oleh jaksa agung negara. Perdana Menteri juga telah mempertahankan diri tidak bersalah. Ia bersikeras tidak menggunakan uang untuk kepentingan pribadi.
Sejak itu, bagaimanapun laporan deposito yang diduga dibagi menjadi lima rekening pribadi Najib pada 2011 hingga 2015 mencapai lebih dari 1 miliar dolar AS. Menanggapi tuduhan baru, 1Malaysia Development Berhad (1MDB) mempertanyakan waktu laporan dan kurangnya bukti konkret yang disediakan.
"1MDB secara konsisten menyatakan belum membayar dana apapun ke rekening pribadi dari Perdana Menteri," kata pernyataan dari 1MDB.