Jumat 01 Apr 2016 11:35 WIB

Pengungsi Korban Longsor Banjarnegara 279 Jiwa

Warga bersama relawan bergotong royong membuat saluran air di lokasi bencana longsor dan tanah bergerak di Desa Clapar, Madukara, Banjarnegara, Jateng, Kamis (31/3).
Foto: Antara/Anis Efizudin
Warga bersama relawan bergotong royong membuat saluran air di lokasi bencana longsor dan tanah bergerak di Desa Clapar, Madukara, Banjarnegara, Jateng, Kamis (31/3).

REPUBLIKA.CO.ID, BANJARNEGARA -- Pengungsi bencana longsor di Desa Clapar, Kecamatan Madukara, Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah mencapai 279 jiwa dari 74 kepala keluarga. Berdasarkan data Palang Merah Indonesia (PMI) Banjarnegara yang diterima di Banjarnegara, Jumat (1/4) longsor melanda di wilayah seluas 35 hektare yang mengakibatkan puluhan rumah rusak ringan hingga berat.

Dari 279 jiwa pengungsi, 153 orang di antaranya laki-laki dan 126 orang perempuan. Di antara pengungsi juga terdapat empat orang ibu hamil, 20 bayi dan lansia 30 orang. Seluruh korban diungsikan di sejumlah posko pengungsian dan juga beberapa bangunan sekolah serta masjid.

Sementara data rumah rusak berat sebanyak 20 rumah, rusak sedang dua rumah, rusak ringan empat rumah, serta 33 rumah terancam ambruk. Rencananya Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa akan meninjau korban longsor Desa Clapar, Banjarnegara dengan memberikan bantuan berupa logistik, tenda, selimut, perlengkapan bayi dan anak, perlengkapan sekolah, dan uang tunai.

Sebelumnya Bupati Banjarnegara Sutedjo Slamet Utomo mengatakan para pengungsi korban longsor mulai terserang penyakit. "Berdasarkan laporan yang kami terima dari Dinas Kesehatan, banyak pengungsi yang berobat di pos kesehatan mengeluhkan sakit ISPA, sakit kepala berlebih, tekanan darah tinggi, dan penyakit lainnya," kata Sutedjo.

Menurut dia, pihaknya telah memerintahkan Dinas Kesehatan untuk membuka pos kesehatan di lokasi pengungsian guna melayani pengungsi selama 24 jam.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement