Jumat 01 Apr 2016 15:16 WIB

Ganggu Sinyal, Korut Buat Kapal Nelayan Korsel Tidak Melaut

Rep: Lida Puspaningtyas/ Red: Teguh Firmansyah
Tentara siber Korut
Foto: cyberwarzone
Tentara siber Korut

REPUBLIKA.CO.ID, SEOUL -- Korea Selatan melaporkan Korea Utara berupaya mengganggu sistem penerimaan sinyal GPS di Korsel, Jumat (1/4). Akibat gangguan sejumlah kapal laut yang terdiri dari kargo pengiriman dan kapal nelayan kembali ke pelabuhan.

Hari Kamis sebelumnya, Korsel juga mendeteksi sinyal yang dikirim dari Utara. Sinyal ini dipercaya ingin mengintervensi penerimaan sinyal jaringan GPS.

"Sinyal dikonfirmasi berasal dari Haeju dan Gunung Kumgang," kata Kementerian telekomunikasi Korsel dalam pernyataan. Area tersebut berada di Korut bagian barat dan dekat dengan pantai timur di perbatasan.

Sekitar 70 hingga 332 kapal nelayan yang sudah meninggalkan pelabuhan timur Sokcho pada Jumat terpaksa kembali pulang. Seperti dikutip kantor berita Yonhap, pejabat penjaga pantai mengatakan, awak kapal melaporkan gangguan fungsi GPS.

Pemerintah memperingatkan kemungkinan ancaman siber lainnya. Pejabat kementerian mengatakan, Korut melakukan gangguan yang sama dalam beberapa pekan terakhir.

Kementerian Unifikasi menilai ini sebagai aksi provokasi yang harus segera dihentikan. "Korut harus berperilaku lebih membantu untuk hubungan antar-Korea," katanya.

Seorang pejabat anonim dari militer Korsel mengatakan pada Yonhap, Korut mengoperasikan peralatan untuk mengganggu sinyal GPS berjangkauan luas.

Baca juga,  Korut Umumkan Rencana Peluncuran Roket.

 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement