REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Hilirisasi produk pertanian diyakini mampu menciptakan kedaulatan pangan, kata Menteri Perindustrian Saleh Husin saat mengunjungi pameran Agrinex Expo di Jakarta Convention Center.
"Dalam Kebijakan Industri Nasional, pengembangan industri hulu agro dan industri berbasis agro merupakan peluang besar bagi pelaku agribisnis untuk mengembangkan usaha ke depannya," kata Saleh melalui siaran pers di Jakarta, Jumat.
Saleh berharap, Agrinex Expo menciptakan peluang-peluang bisnis yang menjadi jembatan sinergi antara industri pengolahan dengan sektor pertanian sebagai penyediaan bahan baku.
Hal tersebut sejalan dengan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) tahap pertama (2015-2019), yaitu meningkatkan nilai tambah sumber daya alam pada industri hulu berbasis agro.
Selanjutnya, diikuti dengan upaya pembangunan industri pendukung dan andalan secara selektif melalui penyiapan SDM yang ahli dan kompeten di bidang industri serta meningkatkan penguasaan teknologi.
Menurut Saleh, industri hulu agro yang perlu dikembangkan pada tahap pertama RPJPN, antara lain industri oleofood atau produk turunan yang berasal dari minyak nabati.
Selain itu, industri oleokimia yang bisa diproses lebih jauh menjadi alternatif sumber energi, serta industri kemurgi yaitu industri yang menerapkan ilmu kimia pada pengusahaan lahan pertanian untuk menghasilkan produk yang bukan bahan makanan, misalnya kacang kedelai untuk pembuatan plastik.
"Saat ini peluang yang sedang berkembang bagi para pelaku agribisnis adalah munculnya teknologi baru dalam industri kemurgi yang dapat merubah paradigma berusaha," ujarnya.
Ia menjelaskan, belakangan ini telah ditemukan teknologi baru yang memanfaatkan tanaman tembakau untuk membuat serat tekstil dan zat pewarna alami.
Hal ini bila diterapkan akan menggeser paradigma industri tekstil dan pertanian tembakau kearah industri yang aman dan ramah lingkungan atau biasa disebut industri hijau.
Sedangkan, untuk industri pangan sebagai sektor andalan dalam negeri, Kemenperin mendorong pengembangannya melalui industri pengolahan ikan, industri pengolahan susu, industri bahan penyegar, industri pengolahan minyak nabati, industri pengolahan buah-buahan dan sayuran, serta industri gula berbasis tebu.