REPUBLIKA.CO.ID, PALEMBANG --- Empat kali ikut turnamen pascapembekuan PSSI, Sriwijaya FC gagal mewujudkan ambisinya meraih gelar juara. Pada turnamen Piala Bhayangkara klub berjuluk Laskar Wong Kito gagal ke babak final setelah dikandaskan Arema Cronus. Sebelumnya, Sriwijaya FC juga gagal di Piala Presiden, Piala Jendral Sudirman dan Piala Gubernur Kaltim.
Berbekal kegagalan tersebut, manajemen Sriwijaya FC akan melakukan evaluasi total terhadap pemain dan tim pelatih usai turnamen Piala Bhayangkara yang akan berakhir Ahad (3/4). “Setelah kegagalan ke final Piala Bhayangkara, membuat manajemen akan melakukan evaluasi total terhadap tim. Pemain dan tim pelatih akan kita evaluasi. Jika ada yang berminat menjadi pelatih, maka manajemen akan mempertimbangkannya,” kata Dodi Reza Alex Presiden Sriwijaya FC, Sabtu (2/4).
Menurut Dodi Reza Alex, pada turnamen Piala Bhayangkara manajemen telah memasang target juara setelah sebelumnya gagal pada tiga turnamen terdahulu. “Sekarang di turnamen Piala Bhayangkara target tersebut gagal diraih. Manajemen memutuskan untuk melakukan evaluasi total terhadap pemain dan tim pelatih,” ujarnya.
Dari empat turnamen yang diikuti, Presiden Sriwijaya FC memberikan apresiasi atas keberhasilan tim lolos ke babak final turnamen Piala Presiden 2015 lalu. “Tetapi sebagai tim yang memiliki tradisi juara jelas gelar runer up Piala Presiden lalu tetap merupakan hasil yang kurang maksimal. Misi utama tim sejatinya adalah menjadi juara,” Dodi Reza Alex yang juga menjabat Wakil Ketua Komisi VI DPR.
Dari serangkaian kegagalan tersebut, desakan dari suporter Sriwijaya kepada manajemen Sriwijaya FC untuk mencopot pelatih Beny Dollo terus semakin kuat. Desakan mengganti Beny Dollo di antaranya datang dari komunitas suporter Sriwijaya Mania dan Sriwijaya Facebook Community.
Dengan adanya evaluasi total yang akan dilakukan manajemen Sriwijaya FC pasca Piala Bhayangkara menjelang kompetisi Indonesia Super Competition (ISC) 2016 yang akan bergulir pertengahan April 2016, Sriwijaya FC akan memiliki “arsitek” baru. “Setelah kegagalan ini kita akan fokus ke ISC. Sebelum turun ke ISC akan ada evaluasi total,” ujar Dodi.