REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Mempercepat pembangunan daerah perbatasan merupakan salah satu program prioritas yang dijalankan Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Kemendesa PDTT). Salah satunya dengan mendorong masuknya investasi ke wilayah perbatasan.
Direktur Jendral Pengembangan Daerah Tertentu Kementerian Desa PDTT, Suprayoga Hadi mengatakan, pihaknya mendorong agar ada insentif dan kemudahan-kemudahan bagi investor agar mau menanamkan modalnya di perbatasan.
"Kementerian Desa juga sudah membuat buku potensi-potensi perbatasan yang bisa menjadi panduan bagi investor untuk berinvestasi," katanya, Sabtu, (2/4).
Kemendesa sudah launching buku potensi investasi perbatasan atau border investment submit. Buku ini sebagai panduan bagi para investor kalau mau membangun perbatasan.
"Sekarang kami dorong agar ada insentif terhadap investor. Baik berupa kemudahan izin dan insentif lainnya," ujar Suprayoga.
Suprayoga menambahkan, pendekatan investasi perbatasan sangat penting karena selama ini perbatasan dibangun hanya dengan dua pendekatan, yakni security aproach (pendekatan keamanan) dan prosperity aproach (pendekatan kesejahteraan).
Pemerintah sebelumnya juga belum pernah bicara investment atau pertumbuhan untuk mempercepat pembangunan perbatasan.
"Itulah sebabnya perbatasan selalu tertinggal karena tidak dianggap grouth area (pusat pertumbuhan). Perbatasan hanya dianggap daerah tertinggal yang perlu disejahterakan saja. Ini satu kekurangan yang kita lengkapi. Kita launching terobosan," imbuhnya.
Model investment aproach yang digalakkan Kementerian Desa PDTT menjadi sebuah paradigma baru yang disambut baik oleh Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) maupun Badan Pengawasan Kawasan dan Pembangunan (BPKP). Apalagi selama ini belum ada yang mempunyai data komprehensif tentang potensin investasi di perbatasan.
"Dulu kita kenal LP3EI, ada koridor-koridor pembangunan ekonomi. Coba lihat apakah ada yang menyentuh perbatasan? Ternyata tidak ada."
Koriodor Sumatera, koridor Kalimantan, koridor Sulawesi dan Papua semua tidak ada yang menyentuh perbatasan. Ini yang harus dibenahi.