REPUBLIKA.CO.ID, LANGKAT -- Sejumlah sekolah yang melaksanakan Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) berharap saat pelaksanaan ujian pada 4-7 April mendatang listrik di kawasan tersebut tidak padam. Sebab daerah itu kerap terjadi pemadaman listrik.
Kepala Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Harapan Stabat, Muhammad Try Wahyu Amami Kesuma Dayli mengatakan, ujian dilaksanakan dengan sistem berbasis komputer sehingga akan terganggu jika listrik padam.
"Kekhawatiran ini sangat beralasan karena Kota Stabat listriknya selalu padam tanpa sebab sehingga nantinya bisa mengganggu pelaksanaan UNBK akibat mengganggu jaringan internet saat ujian dilakukan," kata di Stabat, Sabtu (2/4). (Puluhan Polisi Amankan Ujian Nasional di Mukomuko).
Dia juga menjelaskan, sekarang ada 320 siswa yang akan mengikuti ujian berbasis komputer di sekolahnya. para peserta ujian telah melaksanakan doa bersama agar semua siswa yang ikut nantinya diharapkan bisa menjawab seluruh soal yang diujikan.
"Kita juga berharap para siswa nantinya bisa lulus semuanya untuk itulah kita juga tidak luput memohon kepada Allah agar semuanya selama pelaksanaan ujian ansional bisa berjalan lancar, aman," katanya.
Kepala SMK Sri Langkat Tanjungpura Sofyan menjelaskan, untuk pertama kali sekolahnya melakukan ujian dengan sistem komputer. Untuk mengantisipasi masalah listrik, pihaknya juga membeli genset agar nantinya langsung bisa dihidupkan bila listrik padam, sekaligus mengganti jaringan internetnya.
"Kita juga berharap listrik tetap menyala selama pelaksanaan UNBK dilakukan agar siswa tidak terganggu waktu menjawab soal UN yang dilaksanakan berbasis komputer itu," katanya.
Sebanyak 164 sekolah di Langkat melaksanakan ujian, empat diantaranya melaksanakan UN berbasis komputer, yaitu SMK Harapan Stabat, SMK Sri Langkat Tanjungpura, SMK Negeri I Tanjungpura, dan SMK Esa Prakarsa Selesai.