REPUBLIKA.CO.ID, BINTAN -- Warga Kelurahan Tembeling, Kabupaten Bintan, dalam beberapa tahun terakhir kesulitan mendapat pekerjaan sehingga harus ke Tanjung Pinang untuk mencari nafkah. Permasalahan itu disampaikan sejumlah warga Tembeling saat anggota Komisi IV DPRD Provinsi Kepulauan Riau Syarifah Elvyzana melakukan reses di kawasan tersebut, Sabtu (2/4).
"Kondisi ini sangat miris, Tembeling sebagai salah satu kampung tua yang cukup ternama di Bintan, tetapi masyarakatnya kehilangan mata pencarian," kata politikus Partai Demokrat tersebut.
Kepada puluhan orang yang menghadiri reses di rumah salah seorang RW di Tembeling, Syarifah mengatakan, Apri Sujadi-Dalmasri, yang baru dilantik sebagai Bupati dan Wakil Bupati Bintan memiliki komitmen untuk menyusun dan melaksanakan program dalam rangka meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Mereka berjanji menciptakan lapangan pekerjaan.
Namun warga harus meningkatkan keterampilan atau keahlian agar dapat menangkap peluang kerja di Bintan. Warga yang memiliki pekerjaan yang layak diharapkan memperoleh pendapatan yang memadai sehingga semakin sejahtera. Ukuran kesejahteraan masyarakat antara lain memperoleh pendapatan melebihi kebutuhan keluarganya setiap hari.
Bila dalam setiap bulan biaya pengeluaran satu keluarga mencapai Rp 3 juta, maka sebaiknya warga tersebut memperoleh pendapatan Rp 4juta-Rp 5 juta. Sisa uang dari pendapatan itu dapat ditabung, dan digunakan untuk keperluan lainnya.
"Saya akan mendorong Pemerintah Provinsi Kepri mendukung Pemkab Bintan untuk menciptakan lapangan kerja di Bintan," katanya.