REPUBLIKA.CO.ID, MEDAN -- Rapat Kerja Nasional Lembaga Perekonomian Nahdlatul Ulama (LPNU) 2016 resmi dibuka, Sabtu (2/4). Rakernas yang bertema 'Dengan semangat Islam Nusantara kita menyongsong 100 tahun NU dan kebangkitan perekonomian Indonesia' ini dibuka oleh Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Said Aqil Siradj.
Said Aqil mengatakan, rakernas ini dilakukan untuk mendekatkan akses permodalan bagi umat NU. Selain itu, rakernas digelar untuk pembentukan lembaga-lembaga keuangan mikro untuk memperkuat kelembagaan koperasi pesantren."Ini dilakukan untuk masyarakat NU agar ekonominya tumbuh," kata Said Aqil di Medan International Convention Center.
Dengan Rakernas 2016 ini, diharapkan ada peningkatan kualitas sumber daya umat NU. Hal inilah, lanjutnya, yang menjadi perhatian LPNU."Peningkatan kualitas ini dengan meningkatkan sumber daya dalam bentuk pelatihan kewirausahaan dan berbagai pelatihan lain," ujarnya.
Ketua LPNU Harvick Hasnul Qolbi menyebutkan, Rakernas kali ini diikuti 33 pengurus provinsi dan cabang pengurus luar negeri yakni Maroko, Malaysia dan lainnya. Kegiatan ini pun, lanjutnya, diharap dapat meningkatkan perekonomian umat NU menjadi lebih baik.
Harvick menjelaskan, LPNU telah menjalin kerjasama dengan berbagai pihak untuk mendistribusikan produk-produk unggulan dari pesantren."Upaya LPNU agar masyarakat bisa tumbuh bersaing. Kami juga bekerjasama dengan berbagai pihak. Mudah-mudahan membantu," kata Harvick.
Hadir dalam acara pembukaan Rakernas tersebut Ketua Umum PBNU Said Aqil Siradj, Rais Aam PBNU Ma'ruf Amin, Sekretaris Jenderal PBNU Helmy Faishal Zaini, Ketua PWNU Afifuddin Lubis, Plt Gubernur Sumut Tengku Erry Nuradi, Wali Kota Medan Dzulmi Eldin dan para ulama serta tokoh masyarakat.