REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Sultan Cirebon, Sultan Sepuh XIV Pangeran Raja Adipati Arief Natadiningrat menilai wisata di Cirebon sudah lengkap. Pariwisata tersebut juga sudah dilengkapi dengan akomodasi dan infrastruktur yang memadai.
"Semua jenis wisata ada di Cirebon. Akomodasi memadai serta infrastrukturnya juga bagus, Cirebon memiliki segalanya," katanya dalam siaran pers, Sabtu, (2/4).
Cirebon kini lebih dari sekadar Kota Udang maupun Kota Wali. Sebab Cirebon selain memiliki udang juga terkenal dengan kulinernya seperti tahu gejrot, nasi jamblang, sego lengko, empal genthong, intip, emping besar, kripik mlarat, tjampolay serta es doger.
Dalam hal fashion, Cirebon memiliki batik trusmi dan corak batik bergambar awan yang dikenal mega mendung. Sementara keseniannya ada Tari Topeng, Sintren, Tarling, Gembyung, Sandiwara Cirebonan dan lukisan kaca.
Dalam hal sejarah dan pusat peradaban ada Keraton Kasepuhan peninggalan Sunan Gunung Jati yang terpelihara keindahannya. Selain itu, ada Gua Sunyaragi dan Waterland.
Menteri Pariwisata Arif Yahya mengatakan, sebagai destinasi wisata, Cirebon itu sempurna. Cirebon menjadi kota penting dan pusat lalu-lalang arus perekonomian di Pulau Jawa.
"Bayangkan, setelah jalur rel ganda (double track) selesai dibangun maka ada 200 perjalanan kereta api melintasinya tiap hari untuk jurusan Jakarta, Semarang, dan Jogja," ujarnya.
Saat ini Cirebon disesaki banyak hotel dengan daya tampung 2.000 kamar. "Ini menunjukkan kalau Cirebon adalah pusat pertumbuhan baru ekonomi yang tetap memelihara kekayaan berbagi ragam budaya khasnya yang wajib dinikmati," ujarnya.