REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Sutiyoso optimistis dalam waktu dekat kelompok Santoso alias Abu Wardah yang berada di wilayah Poso, Sulawesi Tengah, bisa dilumpuhkan.
"Saya kira ruang geraknya Santoso makin sempit mudah-mudahan tidak lama kita dapat dia," katanya.
Sutiyoso melanjutkan, dengan semakin sempitnya ruang gerak bagi Santoso, ia menilai kelompok yang dipimpinnya dan menamakan diri Mujahidin Indonesia Timur (MIT) tidak akan bisa memiliki peluang keluar dari Poso.
"Santoso dan kelompokya masih ada di Poso, kita juga sudah tahu posisinya mereka itu," ujarnya.
Sutiyoso juga menyatakan penggunaan pendekatan lunak pada kelompok Santoso ada kemungkinan tidak dilakukan, pasalnya persoalan tersebut terkait dengan ideologi.
"Untuk opsi penggunaan mediasi atau 'Soft Power' tergantung dia sebenarnya jika dia mau ya kita terima jika tidak ya secara keras. Kemungkinannya malah pakai cara keras karena peristiwa Santoso adalah masalah ideologi sehingga berbeda dengan kasus penyanderaan di Filipina," jelasnya.
Dari informasi yang dihimpun terkait perkembangan Operasi Tinombala di Poso, Sulawesi Tengah yang akan digelar selama 60 hari terhitung sejak 10 Januari 2016, diperkirakan jumlah pasukan Santoso alias Abu Wardah tersisa kurang dari 30 orang.
Hal itu terjadi setelah sebelumnya terjadi baku-tembak antara pasukan gabungan TNI/Polri dengan kelompok Santoso, yang mengakibatkan 10 diantaranya tewas dan tiga berhasil ditangkap.