REPUBLIKA.CO.ID, SYDNEY -- Potongan yang diduga puing pesawat ditemukan di sebelah timur Afrika, Mauritius akan diperiksa para ahli. Puing diperiksa untuk memastikan apakah bagian dari penerbangan Malaysia MH370 yang hilang dua tahun lalu.
Australia memimpin pencarian pesawat yang hilang Maret 2014 dengan 239 orang di dalamnya. Pesawat melakukan penerbangan dari ibu kota Malaysia, Kuala Lumpur ke Beijing, Cina.
Menteri Transportasi Arren Chester mengatakan, puing yang dilaporkan ditemukan pada Kamis (31/3) adalah 'item menarik'.
"Pemerintah Malaysia bekerja sama dengan para pejabat dari Mauritius untuk mencari, mengambil puing dan mengatur untuk pemeriksaan," ujar Chester.
Ia tidak mengatakan puing yang diduga milik Boeing 777 tersebut merupakan bagian mana.
"Sampai puing-puing telah diperiksa oleh para ahli, tidak mungkin memastikan asal-usulnya," lanjut dia.
Bulan lalu, Australia mengatakan puing-puing yang ditemukan di Mozambik adalah hampir pasti milik MH370. Pada 2015 pemerintah Prancis mengatakan bagian sayap atau flaperon yang ditemukan di pulau Reunion Samudera Hindia adalah bagian dari pesawat.
Australia telah menyisir lebih dari 95 ribu kilometer persegi dari zona target 120 ribu kilometer persegi. Seluruh zona diprediksi akan rampung ditelusuri pada Juni, ketika pencarian dijadwalkan berakhir.