Ahad 03 Apr 2016 14:35 WIB

Mulai Selasa Tarif Angkutan Umum Turun Rp 500

  Angkutan umum di Terminal Blok M, Jakarta Selatan, Kamis (31/3).
Foto: Republika/ Yasin Habibi
Angkutan umum di Terminal Blok M, Jakarta Selatan, Kamis (31/3).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dinas Perhubungan dan Transportasi DKI Jakarta bersama Organisasi Angkutan Daerah sepakat menurunkan tarif angkutan umum di wilayah Ibu Kota.

"Bersama dengan Organda DKI, Dewan Transportasi Kota Jakarta (DTKJ), Biro Perekonomian DKI serta Biro Hukum DKI, kami menyepakati penurunan tarif angkutan umum," kata Kepala Dishubtrans DKI Andri Yansyah di Jakarta, Ahad (3/4).

Menurut dia, berdasarkan hasil rapat bersama antara Dishubtrans DKI, Organda DKI, DTKJ, Biro Perekonomian dan Biro Hukum DKI, disepakati penurunan tarif angkutan umum kelas ekonomi sebesar Rp 300 hingga Rp 500.

"Kami sepakat menurunkan tarif angkutan umum sekitar Rp 300 sampai Rp 500. Namun, hasil rapat itu akan kami laporkan dulu kepada Pak Gubernur (Basuki Tjahaja Purnama)," ujar Andri.

Dia mengharapkan pada Senin (4/4) besok Peraturan Gubernur (Pergub) mengenai penurunan tarif tersebut sudah ditandatangani. Sehingga tarif yang baru dapat diberlakukan mulai Selasa (5/4). "Pergubnya sudah ada. Mudah-mudahan Pak Gubernur bisa menandatanganinya Senin besok. Setelah ditandatangani, baru lah bisa diberlakukan tarif yang baru," tutur Andri.

Dia mengungkapkan rincian penurun tarif angkutan umum tersebut, yakni tarif bus kecil (angkot) dari Rp 3.500 menjadi Rp 3.000, tarif bus sedang dari Rp 3.800 menjadi Rp 3.500 dan tarif bus besar dari Rp 3.800 menjadi Rp 3.500.

Sementara itu, tarif taksi flag fall atau buka pintu pertama turun dari Rp 7.500 menjadi Rp 6.500. Sedangkan tarif per kilometer turun dari Rp 4.000 menjadi Rp 3.500, waktu tunggu dari Rp 48.000 jadi Rp 42.000 atau turun 13 persen.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement