Ahad 03 Apr 2016 15:19 WIB

Pemkab Indramayu Kembali Bongkar Warung Remang-Remang Pantura

Rep: Lilis Handayani/ Red: Israr Itah
Warung remang-remang (ilustrasi).
Foto: Republika/Edwin
Warung remang-remang (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, INDRAMAYU -- Pemkab Indramayu terus melakukan pembongkaran puluhan warung remang-remang (warem) di pinggir jalan pantura. Tak hanya menempati tanah milik PU Pengairan dan Bina Marga, warem tersebut selama ini juga kerap digunakan sebagai tempat prostitusi.

Di Desa Sukahaji, Kecamatan Patrol, Kabupaten Indramayu, pembongkaran 86 buah warem itu diwarnai protes keras dari para pemiliknya, Sabtu (2/4). Bahkan, mereka mengamuk, menangis histeris bahkan pingsan saat melihat bangunannya dibongkar petugas gabungan dari Satpol PP, Polres dan Kodim Indramayu.

''Saya sudah menjalankan usaha di sini selama bertahun-tahun,'' kata salah satu pemilik warung Rasmi. 

Rasmi menyatakan warung itu selama ini menjadi sumber mata pencaharian keluarganya. Dia pun mengaku tidak tahu harus pindah kemana. 

Rasmi menyesalkan tidak adanya uang ganti rugi dari Pemkab Indramayu. Apalagi, warung sekaligus tempat tinggalnya itu baru direnovasi beberapa bulan lalu.

Namun Pemkab Indramayu berdalih pembongkaran itu sudah sesuai prosedur. Para pemilik warung sebelumnya telah diberikan surat peringatan hingga tiga kali supaya mereka pindah dari lokasi tersebut.

''Yang kami bongkar ada 86 bangunan. Selama ini, bangunan itu kerap digunakan sebagai warung remang-remang dan tempat prostitusi,'' terang Camat Patrol, Teguh Budiarso.

Sejak bulan lalu, Pemkab Indramayu gencar melakukan pembongkaran bangunan-bangunan liar yang berdiri di atas tanah negara.

Apalagi, bangunan tersebut kerap dijadikan tempat prostitusi maupun peredaran minuman keras yang telah dilarang dalam perda.

''Pembongkaran itu akan dilakukan di semua kecamatan,'' ujar Bupati Indramayu Anna Sophanah menegaskan.

Anna menyatakan untuk para eks pelaku usaha tersebut, Pemkab Indramayu akan menyiapkan program melalui Dinsosnakertarns. Dengan demikian mereka bisa beralih usaha dan profesi.‬

‪''Kami data mereka. Setelah proses pembongkaran ini selesai, mereka akan diberikan pelatihan dan bantuan modal supaya bisa beralih profesi,'' kata Anna.‬

‪Dengan adanya bantuan itu, diharapkan mereka tidak kembali ke dunia prostitusi.

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement