REPUBLIKA.CO.ID, INDRAMAYU -- Para petani di Kecamatan Patrol, Kabupaten Indramayu berharap agar pembangunan PLTU 2 Indramayu yang rencananya berlokasi di daerah mereka, segera terealisasi. Pasalnya, saat ini sawah mereka yang rencananya akan terkena proyek pembangunan PLTU 2 Indramayu terancam hilang akibat abrasi.
''Kalau sawah tergerus abrasi, para petani tidak bisa memperoleh ganti rugi dan pasti akan kehilangan sumber mata pencaharian,'' kata seorang petani asal Desa Mekarsari, Kecamatan Patrol, Durnia, Ahad (3/4).
Durnia menyatakan, areal persawahan milik para petani di Desa Mekarsari, Kecamatan Patrol saat ini hanya tinggal berjarak sekitar lima meter dari bibir pantai. Padahal, sebelum mengalami abrasi, jarak antara areal persawahan dengan bibir pantai mencapai sekitar seratusan meter.
Hal senada diungkapkan salah seorang petani lainnya asal Desa Patrol Baru, Mukromin. Dia menyatakan, para petani sudah lama berharap agar rencana pembangunan PLTU 2 Indramayu segera terealisasi.
‘’Kalau dapat ganti rugi, maka kami bisa membeli sawah di daerah lain. Kalau terus menerus ditunda, kami khawatir sawah kami hilang sia-sia karena tergerus abrasi,’’ ujar Mukromin.
Tak hanya petani, keberadaan PLTU 2 Indramayu juga dinantikan kalangan pemuda di daerah tersebut. Pasalnya, proyek pembangunan PLTU dipastikan akan menyerap tenaga kerja.
''Dengan adanya proyek PLTU 2, mudah-mudahan banyak warga di sini yang direkrut menjadi tenaga kerjanya,'' tutur seorang pemuda asal Desa Mekar Sari, Ranoto.
Ranoto mengaku sangat berharap agar PLTU 2 Indramayu segera terealisasi karena warga setempat sangat membutuhkan pekerjaan untuk memenuhi kebutuhan sehaari-hari. Selama ini, banyak warga di desanya yang terpaksa harus merantau ke Jakarta untuk mencari pekerjaan.
Seperti diketahui, Pemerintah Pusat akan membangun PLTU 2 Indramayu untuk memenuhi kebutuhan pasokan listrik Jawa - Bali. Rencananya, PLTU 2 Indramayu memiliki kapasitas 2 X 1000 Megawatt.
Keberadaan PLTU 2 itu nantinya akan melengkapi PLTU I yang sudah beroperasi di Desa Sumuradem, Kecamatan Sukra, Kabupaten Indramayu. PLTU I yang berkapasitas 3 X 330 Megawatt tersebut diresmikan 12 Oktober 2011 oleh Menko Perekonomian, yang kala itu dijabat Hatta Rajasa.
Saat ini, rencana pembangunan PLTU 2 Indramayu sudah melalui tahapan konsultasi publik dan hanya tinggal menunggu persetujuan dari Gubernur Jabar, Ahmad Heryawan. "PLTU 2 Indramayu (akan dibangun) di Indramayu,’’ tandas Aher, saat ditemui di sela kunjungannya ke Cirebon, Kamis (31/3).