REPUBLIKA.CO.ID,TIMIKA -- PT PLN (Persero) Wilayah Papua dan Papua Barat (WP2B) menargetkan semua ibu kota kabupaten di Provinsi Papua dan Papua Barat dapat menikmati penerangan listrik.
General Manajer PLN WP2B Yohanes Sukrislismono, mengatakan hingga kini terdapat 14 ibu kota kabupaten di Provinsi Papua dan Papua Barat yang belum dibangun jaringan listrik PLN. Tahun ini, PLN akan membangun jaringan pembangkit pada empat kabupaten. Diharapkan tahun ini juga masyarakat pada empat ibu kota kabupaten itu sudah dapat menikmati penerangan listrik PLN.
"Sesuai komitmen dari Direksi PLN, kami punya program Papua Terang dalam lima tahun ke depan. Kami ingin menaikkan rasio elektrifikasi di Papua," ujar Yohanes, Senin (4/4).
Selain bertugas melistriki ibu kota kabupaten, PLN juga berupaya meningkatkan jumlah desa (sesuai UU Otsus Papua disebut kampung) di Papua dan Papua Barat yang terlistriki. Hingga sekarang, katanya, baru 25 persen dari desa di Papua dan Papua Barat yang telah terlistriki.
Melalui program Papua Terang tersebut, dalam kurun waktu lima tahun ke depan, jumlah desa yang terlistriki diharapkan meningkat hingga 80 persen. Sehubungan dengan itu, pada Jumat (1/4), GM PLN WP2B meresmikan peningkatan status PLN Timika dari rayon menjadi area (cabang). PLN Area Timika nantinya akan membawahi tiga kabupaten yaitu Mimika, Nduga, dan Asmat.
"Tujuan peningkatan status PLN Timika dari rayon menjadi area semata-mata untuk meningkatkan pelayanan kepada pelanggan. Paling lambat dalam waktu enam bulan ke depan PLN Area Timika sudah punya rayon-rayon baru yaitu rayon Timika Jaya, rayon Timika Kota dan diikuti oleh pembentukan rayon-rayon lainnya," kata Yohanes.
Melalui peningkatan status tersebut, Yohanes meminta jajaran PLN area Timika memperbaiki kualitas pelayanan kepada pelanggan. Hal yang dibutuhkan pelanggan listrik PLN, katanya, tidak muluk-muluk yaitu penerangan listrik tidak sering padam dan pelayanan penyambungan baru dipercepat.