REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Muhammadiyah menyiapkan sembilan dokter untuk mengautopsi jenazah terduga teroris, Siyono (34 tahun). Ketua Umum Pimpinan Pusat Pemuda Muhammadiyah, Dahnil Anzar Simanjuntak memastikan, tim dokter forensik tersebut, merupakan orang-orang yang ahli dalam bidangnya.
"Untuk menghindari berita yang bias seperti saya temukan di beberapa TV nasional, sembilan dokter forensik Muhammadiyah adalah dokter ahli forensik terbaik di Indonesia," kata Dahnil, seperti dikutip dari akun resmi Facebooknya, Senin (4/4).
Dahnil merinci, sembilan dokter tersebut yakni, guru besar dan dokter forensik dari Universitas Gajah Mada (UGM), Universitas Diponegoro (Undip), Universitas Negeri Solo (UNS), Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY), UMP dan Universitas Muhammadiyah Semarang (UMS). Bahkan, ia mengatakan, Mabes Polri mengirim satu dokter forensik terbaik untuk membantu mengautopsi jenazah Siyono.
"Saya kagum dengan sembilan dokter forensik tersebut, ruhul ikhlas dan ruhul jihad. Mereka memperkuat kami semua untuk membantu mencari keadilan untuk Bu Suratmi atas nama suaminya Siyono," ujar Dahnil.
Sebelumnya, pihak keluarga, terutama istri Siyono, Suratmi, meminta keadilan terkait dengan meninggalnya suaminya. Komnas HAM yang dikoodinator oleh Siane Indriani melakukan investigasi atas meninggalnya Siyono, kemudian meminta bantuan Pimpinan Pusat Muhammadiyah untuk melakukan autopsi.