REPUBLIKA.CO.ID, DAMASKUS -- Aktivis melaporkan, juru bicara untuk militan Front al-Nusra di Suriah utara menjadi salah satu di antara 20 orang militan yang tewas dalam serangan udara.
"Abu Firas al-Suri meninggal bersama dengan anaknya, dalam serangan di Provinsi Idlib pada Ahad (3/4),’’ ujar Observatorium Suriah untuk HAM seperti dikutip dari laman BBC, Senin (4/4).
Para militan yang tewas lainnya juga dikatakan termasuk militan asing. Laporan itu menambahkan, belum jelas apakah serangan udara tersebut dilakukan pasukan Suriah atau Rusia.
Kepala Observatorium Suriah untuk HAM Rami Abdel Rahman mengatakan kepada kantor berita AFP Abu Firas sedang bertemu anggota militan lainnya di desa Kafar Jales pada saat itu. Target Front al-Nusra lainnya dan satu orang dari kelompok sekutu Jund al-Aqsa juga telah juga diserang.
Gencatan senjata antara pasukan pemerintah dan pemberontak Suriah telah terjadi sejak 27 Februari 2016 lalu. Tetapi penghentian permusuhan ini memang mengecualikan Front al-Nusra dan kelompok militan Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS).