REPUBLIKA.CO.ID, JAMBI -- Wali Kota Jambi Syarif Fasha meminta siswa yang sedang mengikuti ujian nasional (UN), khususnya tingkat SMA/sederajat di daerahnya, tidak mempercayai kunci jawaban UN karena dapat merugikan peserta.
"Jangan percaya dengan kunci jawaban UN, karena itu dapat merugikan diri sendiri. Ikuti UN dengan baik dan percayalah dengan jawaban sendiri," katanya di Jambi, Senin (4/4).
Siswa diminta tidak terpancing dengan adanya informasi tentang beredarnya soal dan kunci jawaban. "Yang penting kita telah mempersiapkan diri dengan baik, belajar dan tekun," ucap dia.
Kendati demikian, Pemkot Jambi minta masyarakat jika nantinya menemukan ada oknum guru yang mengumpulkan siswa membagikan kunci jawaban supaya dapat melaporkan. "Kita minta kalau ada yang menyaksikan langsung ada oknum yang membagikan kunci jawaban langsung laporkan supaya bisa dihentikan," katanya.
Wali kota menjelaskan sejumlah sekolah di Kota Jambi telah terpasang kamera pengawas atau CCTV, selain juga ada pengawas sebagai antisipasi terjadinya kecurangan saat UN. "Sudah ada pengawas masing-masing disatu ruangan, dan pengawanya itu tidak dari sekolah itu sendiri, tapi bertukar, jadi untuk bisa curang sangat kecil," katanya.
Dinas Pendidikan Kota Jambi menyebutkan, 2.085 pelajar tingkat SLTA sederajat melaksanakan UN berbasis kompter pada Senin (4/4). "Yang melaksanakan UN basis komputer pesertanya berjumlah 2.085 orang dari 11 sekolah penyelenggara yang sudah dinyatakan siap," kata Kabid Dikmen pada Disdik Kota Jambi, Mulyadi.
Dijelaskannya, ke-11 sekolah penyelenggara UN basis komputer tersebut diantaranya adalah SMAN 1 Kota Jambi, SMAN 3, SMAN 6, SMAN 9 dan SMA Unggul Sakti. Sedangkan untuk SMK yakni PGRI 2, SMK Unggul Sakti, SMK AT-Taufik, SMK DB 4, SMK Karang Berahi dan SMK Harapan Bangsa.