REPUBLIKA.CO.ID, BANTUL -- Sebanyak 21 pasang pengantin melangsungkan pernikahan di dalam pesawat terbang bertajuk 'Nikah Bareng Angkasa dan Donor Darah Cinta'. Pernikahan berlangsung di Sekolah Tinggi Teknologi Kedirgantaraan Yogyakarta, Jalan Parangtritis Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, Senin (4/4).
"21 pasang pengantin yang mengucapkan janji suci di dalam pesawat boeing 737 seri 200 ini sebagai rangkaian Hari Ulang Tahun (HUT) ke-21 STTKD (Sekolah Tinggi Teknologi Kedirgantaraan) Yogyakarta," kata Ketua Pelaksana Nikah Bareng, Ryan Budi Nuryanto di sela kegiatan tersebut di STTKD Yogyakarta.
Menurut dia, acara yang digelar bekerja sama dengan Forum Taaruf Indonesia (Fortais) Sewon Bantul, Kampus STTKD Yogyakarta, Paguyuban Rias Kinasih Jogja serta beberapa pihak terkait yang didukung Pemda DIY dan PMI Bantul. Perheatan cukup unik ini mengambil tema 'Menjelajah Cinta Nusantara'.
Ryan yang juga Ketua Fortais mengatakan, konsep nikah Wedding in the Plane di ambil karena para peserta nikah bareng ingin mengikat janji suci di pesawat STTKD lengkap dengan pilot dan pramugari secara bergantian. Usai akan nikah kemudian dilanjutkan dengan pesta rakyat atau angkringan.
"Hal ini adalah pertama di dunia dan akan terkenang sepanjang sejarah, pernikahan ini membawa Misi Kebangsaan, Misi Kemanusiaan, Misi Pariwisata, sebagai perekat persatuan di tengah-tengah keberagaman," katanya.
Menurut dia, ke-21 pasang pengantin ini berasal dari Indramayu Jawa Barat, Cilacap Jawa Tengah, Banyuasin Sumatra Selatan dan DI Yogyakarta. Sebanyak 11 pasang melakukan ijab kabul dan 10 pasangan difabel melakukan tasyakuran menikah. Pasangan yang ijab kabul adalah hasil dari acara kontak jodoh Fortais bulan lalu.
"Selain manten mendapatkan mahar seperangkat alat shalat dan uang tunai Rp 21 ribu, ke 21 manten mendapatkan mahar satu set kosmetik, perawatan Spa dan bulan madu di hotel berbintang di DIY," kata Ryan.
Sementara itu, usai nikah bareng kegiatan dilanjutkan dengan donor darah oleh PMI Bantul dengan target 100 kantong darah dari masyarakat umum dan mahasiswa. Sehingga diharapkan di tengah-tengah kebahagiaan baik pengantin mau pun tamu dapat ikut berbagi untuk misi kemanusiaan.
"Harapannya ini bisa menjadi gerakan nasional, di mana ada pesta pernikahan di situ ada kegiatan donor darahnya, sehingga cinta mereka sampai tetes darah penghabisan sampai akhir hayat," katanya.
Sementara itu, menurut dia, salah satu acara pendukung Nikah Bareng yaitu kontak jodoh akan dilaksanakan pada 17 April dan 15 Mei 2016, atau tiap hari Ahad di minggu ketiga tiap bulan di Kecamatan Sewon. Acara tersebut terbuka untuk umum dan gratis se-Indonesia bahkan luar negeri.
"Kegiatan ini untuk menciptakan keluarga dan generasi penerus yang cinta Indonesia, sehingga tertanam semangat nilai-nilai perjuangan dan kemanusiaan sekaligus ikut mewujudkan semangat kebangsaan dalam membina keluarga menuju Indonesia sejahtera," katanya.