REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG -- Perajin produk seni berbahan baku eceng gondok di sekitar Rawapening, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah, meraup omzet jutaan rupiah per bulan.
Keterangan yang dikumpulkan dari sejumlah perajin di sekitar Rawapening, Senin, menyebutkan, eceng gondok tersebut diolah kemudian dijadikan beragam produk kerajinan dan seni, seperti, partisi, hiasan lampu, hiasan dinding, dekorasi pengantin, dan lainnya.
Sukma Kuncoro, warga Desa Lopait, menjual produk yang dijajakan di Koen Galery's miliknya dengan harga mulai dari Rp 3.000 hingga Rp 14 juta. Ia melihat potensi alam yang ada di sekitarnya bisa menjadi potensi yang menghasilkan rupiah.
"Selain eceng gondok, dia juga mengolah kerajinan dari bahan pelepah pisang, daun pandan, dan bahan plastik," kata dia.
Hasil dari ketekunannya itu, kini dia mampu menciptakan lapangan pekerjaan baru di daerahnya dan memiliki empat karyawan. Selain itu, omzet dari bisnisnya ini rata-rata mencapai Rp 30 juta setiap bulan.
Hal tersebut juga dirasakan Slamet Triamanto (41 tahun) warga RT 4, RW 9, Desa Kebun Dowo, Kecamatan Banyubiru, Kabupaten Semarang yang juga berprofesi sebagai pengrajin eceng gondok.
Ia menuturkan, tumbuhan yang dianggap gulma oleh sebagian masyarakat juga bisa menjadi kerajinan bernilai tinggi.
"Bahkan Produk kerajinannya ini sudah dipasarkan diseluruh Pulau Jawa dan pangsa pasar terbesar di Jakarta dan Yogyakarta," ucap dia.