REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Rencana menggelar kembali kompetisi Indonesia Super League (ISL) sepertinya masih harus menemui jalan terjal. Sekretaris Jenderal PT Liga Indonesia, Tigor Shalomboboy, mengatakan sampai kini masih belum ada kesepakatan antara PSSI dan Mabes Polri terkait penyelenggaraan ISL.
Tigor mengatakan, saat ini PSSI sebenarnya sudah memberikan mandat kepada PT Liga Indonesia untuk menggelar seluruh kompetisi mulai 15 April mendatang. Kompetisi itu dimulai dari level tertiggi ISL, disusul gelaran Divisi Utama (DU), Liga Nusantara hingga Piala Suratin.
"Sejatinya kami siap melaksanakan amanat PSSI untuk menggelar Liga Indonesia. Jadi sekarang tinggal menunggu kepastian izin dari Mabes Polri kepada PSSI," jelas Tigor saat dihubungi melalui seluler, Senin (4/4).
Tigor menambahkan, jika ISL bergulir tidak menutup kemungkinan gelaran Indonesia Soccer Championship (ISC) akan dibatalkan. Ia menjelaskan kehadiran ISC tersebut awalnya sebagai pra-musim dari ISL. Apalagi peserta ISC A dan ISC B sama dengan peserta ISL dan DU.
"Hanya saja, dalam turnamen jangka panjang ISC tidak mengenal sistem promosi dan degradasi. Sayangnya kepastian itu masih belum dapat dipastikan dari Mebes Polri kepada PSSI," katanya menjelaskan.
Tigor berharap semua kompetisi di Indonesia dapat berjalan normal kembali pascakeputusan menghentikan kompetisi akibat situasi force majeur yang diberlakukan PSSI. "Pastinya klub-klub juga menginginkan adanya kompetisi resmi, setelah hampir satu tahun vakum," kata Tigor.