REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI -- Daya tampung tempat pembuangan akhir (TPA) sampah Cikundul, Kota Sukabumi sudah hampir penuh. Diperkirakan, kapasitasnya akan penuh pada empat tahun mendatang.
"Jika tidak ada gerakan pengurangan sampah, maka TPA akan overkapasitas," ujar Kepala Dinas Pengelolaan Sampah, Pertamanan, dan Pemakaman (DPSPP) Kota Sukabumi Adil Budiman kepada Republika Senin (4/4).
Saat ini per harinya produksi sampah dari berbagai sumber yang masuk ke TPA mencapai 129 ton.Adil menerangkan, sebenarnya secara keseluruhan total produksi sampah di Sukabumi mencapai 169 ton.
Rinciannya, sebanyak 129 ton dibuang ke TPA, 22 ton dipilah atau diolah kembali oleh warga termasuk untuk bank sampah, dan 18 ton dibakar atau dibuang ke tempat lain.
Menurut Adil, makin menyusutnya daya tampung TPA sampah ini ditanggapi pemerintah dengan mengupayakan gerakan pengurangan sampah domestik rumah tangga. Dari data DPSPP menyebutkan, produksi sampah per-orangnya rata-rata mencapai 2,5 kilogram per hari.
Targetnya ujar Adil, produksi sampah tersebut bisa dikurangi hingga dibawah 2 kilogram per hari. Sehingga jumlah sampah yang dibuang ke TPA semakin berkurang dan kapasitasnya akan bertahan lebih dari empat tahun.
Upaya lainnya terang Adil yakni dengan memilah sampah organik dan anorganik. Di mana, nantinya sampah organik bisa digunakan untuk pupuk kompos. Sementara sampah anorganik yang bisa didaur ulang dapat dijual kembali.
"Sisanya yaitu residu dapat dibuang ke TPA," imbuh dia.
DPSPP juga lanjut Adil tengah mengupayakan pembangunan TPA sampah di luar Sukabumi yakni di wilayah Kabupaten Sukabumi. Pemilihan tempat di luar kota ini disebabkan luasan wilayah yang terbatas.
Namun ungkap Adil, rencana pembangunan TPA di Kabupaten Sukabumi masih harus dilakukan pengkajian mendalam. Termasuk diantaranya dengan melibatkan Dinas Kebersihan Pemkab Sukabumi.
Wali Kota Sukabumi Mohamad Muraz membenarkan, pemkot saat ini tengah mengupayakan perluasan TPA atau membangun TPA baru. Namun, kendalanya, luasan wilayah di kota sudah tidak memungkinkan karena sudah sempit.
Salah satu solusinya sambung Muraz, pemkot tengah melakukan koordinasi dengan Kabupaten Sukabumi. Harapannya, terjalin kerja sama yang baik dalam pengelolaan sampah dengan Pemkab Sukabumi yang wilayahnya cukup luas.
Untuk sementara Muraz mengatakan pemkot mengoptimalkan upaya Reuse, Reduce, dan Recycle atau 3R. Langkah ini dinilai efektif untuk menekan produksi sampah yang cukup banyak per harinya.
Di sisi lain pemkot juga mendorong warga untuk menggunakan secara selektif kantong plastik. Pasalnya, pemusnahan plastik memerlukan waktu yang lama. Pemkot ungkap Muraz, juga mendapatkan bantuan alat operasional sampah dari pemerintah pusat.