Senin 04 Apr 2016 15:56 WIB

Migran Mulai Dipindahkan dari Yunani

Rep: Lida Puspaningtyas/ Red: Teguh Firmansyah
Pengungsi dan migran yang tiba di pantai Yunani
Foto: AP
Pengungsi dan migran yang tiba di pantai Yunani

REPUBLIKA.CO.ID, LESBOS -- Gelombang kapal pertama yang membawa migran terdeportasi dari Yunani tiba di Turki, Senin (4/4). Kapal-kapal feri tersebut bertolak dari pulau Lesbos dan Chios, Yunani menuju Dikili, Turki bagian barat.

Badan pengurus perbatasan Uni Eropa, Frontex mengatakan pada BBC ada 136 migran meninggalkan Lesbos pada Senin pagi. Sebagian besar berasal dari Pakistan.

Kapal Feri lain yang berasal dari pulau Chios juga akan mengirim pulang migran ke Turki. Jumlah dan waktunya belum diketahui. Namun pejabat Turki memperkirakan akan menerima 500 migran dalam gelombang pertama.

Otoritas Yunani mengatakan, para migran yang dideportasi pada Senin tidak mengajukan suaka. Mereka berasal dari Bangladesh, Sri Lanka dan Maroko. "Mereka yang dipulangkan umumnya dari Pakistan, sebagian dari Bangladesh dan mereka tidak mengajukan suaka sama sekali," kata Juru bicara Frontex, Ewa Moncure.

Baca juga, Lebih dari Satu Juta Migran Tiba di Eropa.

Menurut saksi Reuters, dua kapal berbendera Turki tiba di kota Dikili ditemani oleh dua kapal penjaga pantai Turki dan sebuah helikopter kepolisian. Puluhan polisi dan pejabat imigrasi juga menunggu di luar sebuah tenda putih kecil di dermaga ketika migran turun dari kapal di bawah penjagaan ketat.

Rencana pengembalian migran ini dinilai cukup mengkhawatirkan. Pasalnya, para migran tidak menerima cukup informasi soal prosedur suaka. Sebagian besar juga tidak tahu bahwa mereka bisa saja dipulangkan.

Menurut kesepakatan Turki dan Eropa, para migran yang tiba secara ilegal di Yunani akan dikirim pulang ke Turki jika mereka tidak mengajukan permintaan suaka atau klaim suaka mereka ditolak. Pemulangan mereka bertujuan mengendalikan gelombang migran ke Eropa.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement