Senin 04 Apr 2016 18:17 WIB

Menko Luhut Berharap Perburuan Santoso Cepat Selesai

Rep: Intan Pratiwi/ Red: Angga Indrawan
Menko Polhukam Luhut Binsar Pandjaitan.
Foto: Republika/Rakhmawaty La'lang
Menko Polhukam Luhut Binsar Pandjaitan.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menkopolhukam, Luhut Binsar Panjaitan mengatakan posisi Santoso saat ini sudah semakin terjepit dan hancur. Sebab, Luhut memastikan para anggota dari kelompok Santoso sudah semakin pecah belah.

Luhut mengatakan, laporan dari Kepala BNPT, Tito Karnavian saat ini jumlah anggota santoso tinggal tersisa 29 orang. Sebelumnya, mereka berjumlah sekitar 40 orang. "Betul. Itu hasil dua pekan lalu. Mereka terpecah tiga kelompok. Nyari mereka di hutan itu seperti mencari jarum. Tapi semoga cepat selesai," ujar Luhut di Kantornya, Senin (4/3).

Senada dengan Luhut, Kepala BNPT, Irjen Pol Tito Karnavian mengatakan bahwa saat ini kelompok Santoso telah melemah akibat kehilangan banyak anggotanya dan kecilnya ruang gerak. "Di dua bulan terakhir ini, lebih dari 10 orang yang sudah tertangkap, baik dalam kondisi hidup dan meninggal saat kontak tembak," ujar Tito, Senin (4/3).

Tito mengatakan saat ini diketahui jumlah kelompok Santoso yang masih bertahan dan melarikan diri di hutan hanya sekitar 29 orang yang semula berjumlah 41 orang. Sedangkan untuk orang asing dari etnis Uighur yang semula berjumlah enam orang, saat ini tersisa dua orang akibat empat orang di antaranya turut menjadi korban tewas saat terjadi kontak tembak.

   

Menurut dia, kekuatan 3.000 personil gabungan TNI dan Polri yang saat ini diterjunkan untuk memburu kelompok tersebut sudah cukup memadai dan sekarang masih melakukan operasi pembersihan di wilayah tersebut. Akan tetapi kendala terberat dari pelaksanaan operasi tersebut justru dari aspek medan yang sangat berat karena berupa pegunungan yang diisi hutan yang sangat lebat dan sulit ditembus.

Dia menuturkan, operasi pengejaran tersebut akan berlangsung hingga bulan Mei 2016. Namun dia belum bisa memastikan kapan Santoso dan anggotanya bisa tertangkap. "Usaha manusia kan hanya 20 sampai 30 persen, sisanya hanya Tuhan yang tahu. Kita berdoa semoga ini cepat selesai, supaya ancaman kekerasan yang ada di situ tidak terjadi lagi," ujar Tito.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement