Senin 04 Apr 2016 19:05 WIB

Mbah Moen tak akan Hadiri Muktamar VIII Romahurmuziy

Rep: Agus Raharjo/ Red: Ilham
Mbah Moen
Foto: istimewa
Mbah Moen

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sesepuh Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Maimoen Zubair menyatakan tidak akan menghadiri muktamar VIII PPP yang digelar kubu Romahurmuziy (Romi).

Hal itu disampaikan Mbah Moen pada Djan Faridz, saat ketua umum PPP hasil muktamar Jakarta itu bersilaturahim dengan pria yang akrab disapa Mbah Moen itu di Pondok Pesantren Al-Anwar Sarang di Rembang, Jawa Tengah, Senin (4/4).

“Mbah Moen menyatakan tidak akan hadir dalam muktamar Pondok Gedhe,” kata Djan Faridz dalam keterangan pers pada Republika.co.id, Senin (4/4).

Djan melanjutkan, Mbah Moen merupakan inisiator muktamar Jakarta. Mbah Moen juga menyampaikan tepat di tanggal saat muktamar VIII PPP yang digagas kubu Romahurmuziy ini digelar, ada jadwal di Semarang.

Dalam pertemuan tersebut, Djan mengatakan, Mbah Moen sudah mendapatkan laporan seutuhnya soal kondisi hukum muktamar PPP Jakarta yang telah mendapat putusan tetap dari Mahkamah Agung (MA).

“Untuk itu, DPP PPP diminta mengupayakan dengan sungguh-sungguh pengesahan muktamar Jakarta baik melalui pendekatan politik maupun melalui gugatan di pengadilan,” kata Djan.

Mantan Menteri Perumahan Rakyat era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono ini menambahkan, dalam pertemuan tersebut Mbah Moen juga meminta agar Ketua Umum DPP PPP segera menciptakan situasi kondusif PPP, baru fokus untuk membesarkan partai.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اِذَا قُمْتُمْ اِلَى الصَّلٰوةِ فَاغْسِلُوْا وُجُوْهَكُمْ وَاَيْدِيَكُمْ اِلَى الْمَرَافِقِ وَامْسَحُوْا بِرُءُوْسِكُمْ وَاَرْجُلَكُمْ اِلَى الْكَعْبَيْنِۗ وَاِنْ كُنْتُمْ جُنُبًا فَاطَّهَّرُوْاۗ وَاِنْ كُنْتُمْ مَّرْضٰٓى اَوْ عَلٰى سَفَرٍ اَوْ جَاۤءَ اَحَدٌ مِّنْكُمْ مِّنَ الْغَاۤىِٕطِ اَوْ لٰمَسْتُمُ النِّسَاۤءَ فَلَمْ تَجِدُوْا مَاۤءً فَتَيَمَّمُوْا صَعِيْدًا طَيِّبًا فَامْسَحُوْا بِوُجُوْهِكُمْ وَاَيْدِيْكُمْ مِّنْهُ ۗمَا يُرِيْدُ اللّٰهُ لِيَجْعَلَ عَلَيْكُمْ مِّنْ حَرَجٍ وَّلٰكِنْ يُّرِيْدُ لِيُطَهِّرَكُمْ وَلِيُتِمَّ نِعْمَتَهٗ عَلَيْكُمْ لَعَلَّكُمْ تَشْكُرُوْنَ
Wahai orang-orang yang beriman! Apabila kamu hendak melaksanakan salat, maka basuhlah wajahmu dan tanganmu sampai ke siku, dan sapulah kepalamu dan (basuh) kedua kakimu sampai ke kedua mata kaki. Jika kamu junub, maka mandilah. Dan jika kamu sakit atau dalam perjalanan atau kembali dari tempat buang air (kakus) atau menyentuh perempuan, maka jika kamu tidak memperoleh air, maka bertayamumlah dengan debu yang baik (suci); usaplah wajahmu dan tanganmu dengan (debu) itu. Allah tidak ingin menyulitkan kamu, tetapi Dia hendak membersihkan kamu dan menyempurnakan nikmat-Nya bagimu, agar kamu bersyukur.

(QS. Al-Ma'idah ayat 6)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement