REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sesepuh Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Maimoen Zubair menyatakan tidak akan menghadiri muktamar VIII PPP yang digelar kubu Romahurmuziy (Romi).
Hal itu disampaikan Mbah Moen pada Djan Faridz, saat ketua umum PPP hasil muktamar Jakarta itu bersilaturahim dengan pria yang akrab disapa Mbah Moen itu di Pondok Pesantren Al-Anwar Sarang di Rembang, Jawa Tengah, Senin (4/4).
“Mbah Moen menyatakan tidak akan hadir dalam muktamar Pondok Gedhe,” kata Djan Faridz dalam keterangan pers pada Republika.co.id, Senin (4/4).
Djan melanjutkan, Mbah Moen merupakan inisiator muktamar Jakarta. Mbah Moen juga menyampaikan tepat di tanggal saat muktamar VIII PPP yang digagas kubu Romahurmuziy ini digelar, ada jadwal di Semarang.
Dalam pertemuan tersebut, Djan mengatakan, Mbah Moen sudah mendapatkan laporan seutuhnya soal kondisi hukum muktamar PPP Jakarta yang telah mendapat putusan tetap dari Mahkamah Agung (MA).
“Untuk itu, DPP PPP diminta mengupayakan dengan sungguh-sungguh pengesahan muktamar Jakarta baik melalui pendekatan politik maupun melalui gugatan di pengadilan,” kata Djan.
Mantan Menteri Perumahan Rakyat era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono ini menambahkan, dalam pertemuan tersebut Mbah Moen juga meminta agar Ketua Umum DPP PPP segera menciptakan situasi kondusif PPP, baru fokus untuk membesarkan partai.