Senin 04 Apr 2016 19:15 WIB

Sipir di Jawa Tengah Jadi Kurir Narkoba dalam Lapas

Rep: Bowo Pribadi/ Red: Ilham
Sipir Lapas (ilustrasi)
Foto: Antara
Sipir Lapas (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG -- Keterlibatan oknum sipir dalam peredaran narkoba di dalam lingkungan lembaga pemasyarakatan (lapas) sepertinya bukan menjadi rahasia umum lagi.

 

Kantor Wilayah Departemen Hukum dan HAM Jawa Tengah mencatat sepanjang tahun 2015 hingga 2016 sudah ada dua oknum sipir yang berurusan dengan hukum akibat terlibat dalam peredaran narkoba.

 

Ironisnya, kedua oknum sipir ini diringkus sebagai kurir masuknya narkoba ke dalam lingkungan lapas. Keduanya adalah Sulagi, oknum sipir lapas Klaten yang ditangkap polisi pada 18 Februari malam, saat membawa 11,69 gram sabu- sabu pesanan penghuni lapas, kemudian Didik Adi Ratmoyo yang telah divonis 4 tahun, karena terbukti membawa dua paket sabu pada 22 Oktober 2015 silam.

 

Didik diringkus saat melakukan transaksi di anjungan tunai mandiri (ATM) BRI RSUD Sragen yang lokasinya berada di depan kantor lapas Sragen. Sabu sediannya akan dibawa masuk dalam lapas karena pesanan sejumlah penghuni lapas.

 

Kepala Kantor Wilayah Departemen Hukum dan HAM Jawa Tengah, Bambang Sumardiono menjelaskan, kedua oknum pegawai sipir itu sudah diserahkan kepada aparat kepolisian untuk ditindaklanjuti. “Kami tidak akan menghalangi dan tetap tegas atas kesalahan ini,” ujarnya di Semarang, Senin (4/4).

 

Bambang juga menjelaskan, di Jawa Tengah saat ini ada sekitar 10.500 narapidana. Dari jumlah ini, 40 persennya merupakan para napi yang terjerat kasus penyalahgunaan dan peredaran narkoba.

 

Ia tak menampik, sejumlah lapas di Jawa Tengah ditengarai menjadi sarang peredaran

sabu dan berbgai jenis narkoba. Hal itu berdasar temuan tim Badan Narkotika Nasional (BNN) Jawa Tengah yang telah melakukan razia di lapas Kedungpane dan Sragen, pada 7 Maret 2016 lalu, guna mencegah peredaran narkoba di lingkungan lapas.

 

“Sementara itu, pada Senin ini sekitar 200 pegawai Kantor Wilayah Departemen Hukum

dan HAM Jawa Tengah juga menjalani test narkoba,” katanya.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement