REPUBLIKA.CO.ID, RAQQA -- Kelompok militan Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) diduga telah melakukan eksekusi massal terhadap anak buahnya. ISIS mengatakan telah membunuh 15 anggotanya sendiri karena diduga memata-matai pemimpinnya.
Dilansir Daily Star, Senin (4/4), pembunuhan terjadi diduga setelah pembunuhan salah satu pemimpin ISIS Abu Hija al-Tunisi. Ia tewas pada Rabu dalam sebuah serangan udara.
Menurut Syrian Observatory for Human Rights (SOHR), pembantaian itu merupakan yang terbesar dilakukan ISIS. SOHR mengatakan, 15 anggota militer ISIS di pedesaan dekat Raqqa dibuhun karena dituduh melakukan aksi mata-mata dan korupsi di bumi dan menyamar sebagai anggota AL-Hisba (polisi ISIS).
Berita eksekusi ini menandai kemunduran terbaru ISIS.