REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Pertamina (Persero) menyatakan seluruh Grup Petral (perusahaan pengadaan minyak mentah dan produk minyak) yang terdiri atas Petral, PES, dan Zambesi seluruhnya sudah masuk ke dalam proses formal likuidasi.
"Pertamina saat ini lebih transparan terhadap apa saja yang kami coba siapan dan rencanakan dan bagaimana pencapaiannya," kata Direktur Utama PT Pertamina Dwi Soetjipto dalam konferensi pers di Jakarta, Senin (4/4).
Menurut Dwi, saat ini Pertamina fokus kepada beberapa aspek salah satunya mengenai efisiensi, dimana sedang digarap yaitu Integrated Supply Chain (ISC). Tahapan progres likuidasi Grup Petral yaitu telah melewati persetujuan sejumlah pihak seperti Dewan Direksi dan Komisaris Pertamina, RUPS (Rapat Umum Pemegang Saham) Pertamina, RUPS Petral, kemudian dilakukan tahapan financial tax dan legal due dilligence di sejumlah negara tempat terdaftarnya perusahaan Grup Petral.
"Setelah proses tax clearance dari otoritas pajak Hong Kong, Zambesi dan Petral akan dissolved dan proyeksi kami hal tersebut dapat tuntas pada pertengahan tahun ini. Untuk PES sendiri di bawah kontrol likuidator akan terlebih dahulu menuntaskan masalah utang piutang dan akan menyusul dissolve," papar Dwi.