REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Pameran bertajuk "Tenun, Craft dan Batik Nusantara" yang digelar dalam rangka menyambut Pekan Swadesi Jawa Timur sekaligus rangkaian Hari Ulang Tahun (HUT) ke-723 Kota Surabaya menargetkan transaksi hingga Rp 3 miliar.
"Kami optimistis nilai tersebut tercapai karena potensi batik Nusantara sangat diminati pembeli, baik lokal maupun internasional," ujar Direktur CV Vigar Cemerlang Abadi, Andi Eka Syahputra, selaku penyelenggara kepada wartawan di Surabaya, Senin (4/4).
Pameran akan berlangsung 4-8 Mei 2016 di Grand Ballroom Dyandra Convention Center, Jalan Basuki Rahmat Surabaya, yang juga digelar berbagai even pendukung, seperti lomba-lomba, dialog/diskusi hingga demo.
Menurut dia, pameran tersebut dimaksudkan agar pemerintah memperhatikan industri kerajinan tenun dan batik di Indonesia karena merupakan warisan budaya Nusantara yang wajib dijaga dan dilestarikan.
"Harapannya pemerintah lebih memperhatikan usaha kecil menengah di Jatim, terutama kerajinan tenun dan batik," ucapnya.
Diselenggarakannya pameran, kata dia, juga sebagai penggugah kesadaran pemerintah dan masyarakat agar selalu mencintai produk lokal, salah satunya berupa kain tenun dan batik yang menjadi warisan budaya.
"Jangan sampai dicuri Negara lain dan warisan ini malah diakui pihak-pihak tertentu," katanya.
Hingga sebulan menjelang pelaksanaan, sampai saat ini telah terisi 60 persen stan dari 160 stan yang disiapkan, dan sisanya sudah banyak permintaan dari sejumlah pihak menyatakan kesiapannya memenuhi kuota.
Sementara itu, selain dari Jatim, peserta pameran juga berasal dari luar kota seperti Solo, Jakarta, Cirebon, Lasem dan sejumah daerah lainnya.