REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Sekretaris Jenderal (Sekjen) Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Abdul Kadir Karding mengatakan, partainya sangat yakin Presiden Joko Widodo akan bersikap bijak dan arif dalam melakukan reshuffle jilid II Kabinet Kerja. Dia yakin, Jokowi tidak akan terpengaruh dengan tekanan dan intervensi pihak lain.
“Kami yakin, hiruk pikuk pemberitaan media massa terkait reshuffle, tak akan mempengaruhi sikap dan pertimbangan Presiden (Jokowi),” kata Abdul Kadir di Jakarta, Senin (4/3).
Kadir mencermati ramainya isu reshuffle lebih karena beberapa elite yang ingin memaksakan kepentingannya, sehingga membuat bising situasi politik nasional. Bila tidak segera dihentikan, kata dia, PKB khawatir para pembantu presiden terganggu konsentrasi kerjanya.
Dampaknya, bisa mengganggu program pembangunan yang dicanangkan presiden. Salah satunya, terkait program pembangunan desa, yang selama pemerintahan Jokowi-Jusuf Kalla, dianggap mulai menunjukan perkembangan yang baik.
Terkait dengan isu reshuffle yang menyasar Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi Marwan Jafar yang marak diberitakan media, Kadir menyatakan, hal itu adalah hak prerogratif presiden. Namun, ia mengaku tahu jika selama ini Kemeterian Desa PDTT menjadi incaran dari banyak pihak. “Kami yakin presiden akan arif dan senantiasa menghargai PKB,” ujarnya.
Wakil Sekjen PKB Daniel Johan mengingatkan agar sesama partai politik pendukung Presiden Jokowi tidak saling menjatuhkan terkait rencana perombakan atau reshuffle kabinet jilid II.