REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Manuver beberapa pihak yang menciptakan opini untuk mengarahkan pemberitaan terjadi reshuffle jilid II Kabinet Kerja menimbulkan reaksi dari Partai Kebangkitan Bangsa (PKB). Wakil Sekretaris Jenderal PKB Jazilul Fawaid mengatakan, ada pihak yang mengincar kursi Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi Marwan Jafar, dengan cara menyebar berita di luar fakta.
“PKB siap melawan manuver pihak-pihak tertentu. PKB akan melawan segala bentuk penggiringan berita dan melawan ambisi orang-orang tertentu yang ingin merebut Kemendesa,” kata Jazilul di Jakarta, Senin (4/4).
Presiden Jokowi mengetahui ada pihak-pihak yang sengaja mendorong-dorong atau mendikte dirinya dalam urusan reshuffle pada Ahad (3/4) malam. Karena itu, Jokowi berpesan jangan ada yang mengintervensi dirinya untuk mengganti menteri.
“Sikap Presiden sudah jelas, beliau tidak mau ditekan-tekan, tidak mau didikte, dan tidak mau diintervensi. Ini kok ada pihak-pihak yang pengen banget jadi menteri bikin gerakan dan isu macem-macem,” katanya.
Jazilul mengaku tidak asal bicara. Dia merujuk pada 23 Maret lalu, saat ratusan orang yang tergabung dalam Aliansi Forum Pendamping Dana Desa (AFPDS) Jawa Barat menggelar demonstrasi di Istana Negara. Presiden Jokowi waktu itu tidak berada di Jakarta.
Ketika itu Sekretaris Kabinet Pramono Anung langsung menerima 17 perwakilan pendemo, dan kepada media terang-terangan menyerang kinerja Menteri Desa Marwan Jafar. “Keliatan sekali motifnya, pernyataan Seskab di media ketika itu kan ingin intervensi atau ngatur-ngatur presiden,” ujarnya.
Gayung bersambut, usai ditemui Seskab Pramono, para pendemo diterima oleh anggota Fraksi PDIP DPR Diah Pitaloka dan Alex Lukman di Senayan, meski waktu itu lagi reses.